Menurut laporan Human Rights Watch, Koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi menggunakn bom-bom klaster untuk melakukan serangan-serangan udara mereka di Yaman.
Bom-bom klaster (Cluster Bombs) yang dijatuhkan oleh pesawat-pesawat tempur Arab Saudi dan koalisinya menghancurkan tempat-tempat pemukiman rakyat tak berdosa Yaman. Tindakan tersebut termasuk kejahatan perang dan melanggar aturan internasional.
Menurut laporan tersebut banyak bangunan di kawasan pemukiman kota Shan'a yang rusak dan hancur karena ledakan bom-bom tersebut.
Tidak disebutkan dalam laporan itu apakah banyak korban yang berjatuhan atau tidak. Namun penggunaan bom-bom itu di area pemukiman tidak dapat dibenarkan.
Amerika Serikat yang telah mengetahui fakta tersebut, dengan bersandiwara meminta Arab Saudi untuk berhati-hati agar tidak ada banyak korban dari kalangan warga sipil.
John Kerry jubir Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, "Kami telah menekankan kepada Arab Saudi dan koalisinya untuk mengantisipasi berjatuhannya korban dari kalangan warga sipil dalam pertikaian ini."
PBB dan lembaga-lembaga lainnya telah menyatakan krisis di Yaman semakin memuncak dan jumlah korban yang berjatuhan semakin banyak.
Sejak bulan Maret tahun lalu Arab Saudi menginvasi Yaman bersama koalisinya. Puluhan ribu jiwa melayang dan bangunan-bangunan di berbagai kota telah hancur karenanya.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar