Demi menunjukkan komitmen dalam mendukung upaya kemerdekaan Palestina dan permasalahan di Yerusalem yang tak kunjung usai, Indonesia setuju menjadi tuan rumah untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Sejujurnya permintaan (tuan rumah KTT OKI) ini bersifat mendadak, sama seperti pertemuan di Jeddah, pertemuannya juga mendadak. Ini pertemuan tambahan yang bersifat urgent, terkait dengan upaya kemerdekaan Palestina dan Yerusalem," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nassir, yang ditemui di kantornya, Jakarta, Senin, (25/1/2016).
Kata Tata, begitu biasa ia disapa, OKI merasa KTT ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Penting karena upaya kemerdekaan Palestina dan permasalahan di Yerusalem terus berlangsung tanpa tak ada akhirnya.
Indonesia sendiri dipilih menjadi tuan rumah KTT OKI atas komitmennya terhadap kepada kemerdekaan Palestina dan karena sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengadakan KTT.
"Indonesia bisa buat KTT Asia Afrika yang persiapannya tidak sampai setahun tetapi tetap sukses. Indonesia punya suatu kemampuan untuk bisa hadirkan atau mensukseskan acara seperti ini," ujar Tata.
Tata juga menjelaskan bahwa substansi KTT OKI sudah disiapkan pihak Indonesia, Palestina serta sekretariat OKI. Namun hingga saat ini undangan belum disebar. Rencananya KTT OKI digelar pada Maret 2016.
"Sekretariat OKI akan umumkan ke anggota lainnya saat pertemuan, yang selanjutnya akan diikuti oleh surat undangan dari Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah," ujar Tata lagi.
(Metro-News/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar