Setelah menggelar pertemuan dengan para penasihat keamanan nasional Amerika di markas CIA, Barack Obama di hadapan wartawan kembali menekankan proses transisi politik Suriah tanpa Basyar Asad.
Obama juga menegaskan bahwa isu Suriah akan menjadi agenda utama pertemuannya dengan para sekutu Amerika di Timur Tengah.
“Amerika akan menggunakan seluruh upaya untuk membantu perundingan perdamaian Suriah di Jenewa,” tukas Obama.
Obama juga berusaha mempropagandakan kepada dunia bahwa keberhasilan Suriah melawan dan mengusir kelompok-kelompok teroris adalah hasil jerih payah Washington dan para sekutu. “Badan inteligen Amerika dan beberapa negara yang lain telah berhasil mencegah pengaruh kelompok teroris di Eropa,” ujarnya.
Obama juga berharap dunia bisa membantu proses pembersihan terorisme di Iraq. “Di masa-masa mendatang, kami akan memperkeras seangan-serangan kami,” ujarnya.
Berbeda dengan bualan-bualan ini, para analis menuduh Obama telah teledor menghadapi krisis Iraq pada tahun 2014 lalu. Bahkan sikapnya inilah yang telah membuat kelompok-kelompok teroris berani kembali menginjakkan kaki di tanah Iraq.
“Peristiwa-peristiwa yang menimpa Iraq dan Afghanistan banyak mengandung pelajaran. Setiap saat Obama pasti berada di balik seluruh peristiwa ini,” ujar Thomas L. Friedman salah seorang analis dan penulis Amerika.
(Sputnik/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar