Gerangan faktor apa yang menyebabkan kaum Muslimin dan orang-orang Arab membiarkan bangsa Palestina menghadapi kebrutalan yang mereka rasakan hingga saat ini? Mengapa membiarkan Yerusalem yang merupakan kesucian Islam dimiliki Yahudi dan hati mereka sama sekali tidak tergerak.
Dikutip dari sebuah website “Al-Sahwa” Tunisia yang memuat sebuah makalah karya Hasyim Muradkhan menuliskan bahwa lebih dari 60 tahun lamanya Palestina diduduki Zionis Israel yang mana mereka menikmati pembunuhan, kelaparan dan penghinaan orang-orang Palestina. Hamper 50 tahun lamanya Al-Quds dan masjid Al-Aqsha serta tempat-tempat sucinya lainnya direbut oleh Zionis Israel. Kira-kira 10 tahun lamanya wilayah Gaza diblokade tanpa akhir sepanjang sejarah. Akan tetapi dengan adanya kebrutalan ini semua negara Arab dan kaum Muslimin lainnya tidak menolong bangsa Palestina.
Namun,pertanyaan yang terlintas di benak orang ialah apa penyebab Negara-negara arab dan kaum muslimin lalai dalam menyelamatkan Palestina dalam menghadapi kekuatan yang paling brutal di kawasan dan dunia? Dan kenapa Al-quds dan tempat-tempat suci lainnya di Yerusalem dibiarkan dikuasai Israel yang membuat Palestina kehilangan sebagian pemudanya, dan mereka tidak bertindak apapun? Dan kenapa rakyat Palestina kehilangan harapan dari Negara-negara Arab dan kaum muslimin, sampai-sampai rakyat Palestina menggunakan pisau dapur demi menjaga dan mempertahankan Al-Quds dan tempat-tempat suci lainnya dari pendudukan Israel?
Selain dari pertanyaan-pertanyaan pahit ini, masih ada pertanyaan yang sangat ironis lainnya ialah mengapa nama Palestina tidak ada dalam pikiran para pemuda Islam walaupun hanya sedikit? Dan kenapa mereka semua tidak menunjukan simpati atau tanggapan atas kejahatan dan kebrutalan Zionis Israel yang dilakukan terhadap perempuan dan anak-anak di Palestina?.
Alasan utama atas tragedi ini ialah kebencian sektarianisme berlebihan di kalangan umat Islam dan Arab. Penyakit sektarian seperti inilah yang mempengaruhi pemahaman dan perasaan kaum Muslimin dan telah melumpuhkan sebagian pemikiran anak-anak muda.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar