Aksi heroik AKBP Untung Sangaji saat menembak mati pelaku teror bom di jalan MH Thamrin, Kawasan Sarinah, Jakarta. (Foto: Bintang)
Aksi teror bom yang diduga dilakukan oleh jaringan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State Iraq and Syria (ISIS), berhasil meledakan bom di jalan MH Thamrin dan beberapa titik di kawasan Sarinah, termasuk di Starbucks Coffee, Jakarta, Kamis 14 Januari 2016.
Namun, pelaku aksi teror bom Sarinah itu tampaknya tak sepenuhnya behasil dalam menjalankan misinya. Pasalnya, salah satu pelaku bom Sarinah itu berhasil dilumpuhkan dalam waktu singkat oleh petugas kepolisian sesaat sebelum bom diledakan.
AKBP Untung Sangaji, dulunya merupakan salah satu anggota Satuan Petugas Penjinak Bom (Satgas Bom) Mabes Polri, ia berhasil menembak mati salah satu pelaku aksi teror bom yang akan meledakan bom didepan Starbucks Coffee, di kawasan Sarinah.
Aksi heroik Untung (panggilan akrabnya) dalam membasmi pelaku teror bom Sarinah kemarin, berhasil membuat kagum masyarakat Indonesia, terbukti hari ini nama Untung Sangaji menjadi tranding topik dengan 100 ribu lebih di mesin pencarian Google Indonesia.
Awalnya, melalui video singkat yang diunggah di situs berbagi video, YouTube, masyarakat banyak yang menduga aksi sosok pria bersenjata yang mengenakan baju putih di kawasan Sarinah itu adalah salah satu pelaku teror bom. Tetapi, terakhir diketahui video singkat yang diunggah di situs YouTube dengan judul ‘Pelaku Penambakan Bom Sarinah Terekam Kamera (Bom Thamrin)’ itu ternyata salah, para netizen pun banyak yang meminta untuk video itu di edit kembali, pasalnya pria bersenjata yang mengenakan baju putih itu diketahui adalah seorang polisi, yang tidak lain bernama AKBP Untung Sungaji.
Pria bernama lengkap AKBP Ir. A. Untung Sangaji, adalah seorang Perwira Menengah (Pamen) Polri yang berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Saat pristiwa teror bom Sarinah, AKBP Untung Sangaji diketahui sedang menjalankan tugasnya untuk berjaga diluar ring Istana Kepresidenan bersama 3 rekannya, termasuk Kombes Urip Widodo, diketahui Pak Untung dan rekannya sedang asyik ngopi di Walnut Cafe.
Dikutip Mzochim dari siaran Liputan6, Sabtu 16 Januari 2016. “Saat itu saya sedang ada di Walnut Cafe, saya ditugaskan di luar ring Istana, nggak boleh sampai bundaran HI (Hotel Indonesia), terlalu jauh,” jelas AKBP Utung Sangaji.
Saat sedang asyik berbincang tiba-tiba ia medengar ledakan hebat dan melihat warga berlarian berhamburan dari sumber suara ledakan, “Kepanikan melanda, warga berlari berhamburan,” jelasnya.
Belum mengetahui jika itu adalah aksi serangan teror bom, ia kemudia dikejutkan lagi dengan tiga orang tewas di Pos Lantas depan Gedung Sarinah. Setelah melihat secara dekat korban yang bergelimpungan itu, ia baru sadar jika korban tewas itu disebabkan oleh aksi teror bom.
“Ada tiga jenazah bom bunuh diri, saya yakin jika itu adalah aksi bom bunuh diri karena terlihat ada rompi dengan kabel pemicu, skrup di kiri kana dan paku bertebaran disekitar jenazah,” ungkap AKBP Untung Sangaji.
Untung kemudian bergegas mengevakuasi salah satu petugas lantas yang masih selamat di Pos Lantas dengan luka robek di pahan dan penuhi skrup serta paku yang menancap ditubuhnya. Tapi, saat mengevakuasi petugas lantas yang menjadi korban, tiba-tiba ada tembakan dari depan Starbucks.
AKBP Untung Sangaji mengevakuasi petugas lantas yang menjadi korban bom bunuh diri. (Foto: Twitter)
“Banyak warga yang menonton, tapi tiba-tiba ada tembakan dari depan Starbucks yang juga rusak parah akibat bom,” ungkapnya.
Setelah memastikan ada yang mengamankan petugas lantas yang terluka, ia kemudian mengokang dan mendekati sumber tembakan berasal, saat itu ia mengaku melihat dua orang pelaku teror, satu diantaranya memegang bom dan senjata api. Pelaku teror bom kemudia melemparkan bomnya ke arah mobil Karo Ops Polda Metro Jaya.
“Pelaku memegang bom lalu melemparkannya ke mobil Karo Ops Polda Metro Jaya,” ungkapnya.
Saat perhatian pelaku teror bom tertuju ke petugas yang ada didepannya, ia kemudian melingkari pelaku teror dari sisi kiri Starbucks sambil melepaskan tembakan ke arah kaki.
Baca Juga: Ini Dia Sosok Bahrun Naim ISIS, Otak Di Balik Teror Bom Sarinah Jakarta
“Saya melepas tembakan ke bagian kaki, namun ada bom yang jatuh dari badannya dan kemudia meledak,” ungkapnya.
Saat itu Untung mengatakan masih terlibat kontak senjata dengan pelaku teror, ketika ia melihat ada empat bom lagi yang akan diledakan, ia kemudian menembak mati dibagian dada.
(Mzochim/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar