Petugas kepolisian bersiaga saat mengepung pelaku teror di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1) (Foto: REU/DARREN WHITESIDE)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengungkapkan terduga teroris yang tewas di depan gerai kopi Starbucks tidak melakukan aksi bunuh diri. Pelaku kata dia, tewas lantaran terkena granat yang tak sempat dilemparkan.
"Yang di depan Starbucks ketika baku tembak, itu bukan bunuh diri, tapi upaya melemparkan granat rakitan, namun belum terlempar sudah meledak," ujar Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (15/1/2016).
Iqbal membeberkan, saat baku tembak terjadi pelaku berniat membalas tembakan polisi dengan melemparkan granat rakitan. Satu granat berhasil dilempar dan meledak, sementara granat kedua tak sempat dilempar dan meledak di tempat.
Sementara pada ledakan pertama, Iqbal memastikan pelaku melakukan bunuh diri. Hal ini terungkap dari kesaksian korban juga luka khas bom bunuh diri yang ditemukan di tubuh pelaku.
"Ledakan pertama bunuh diri, karena ada saksi yang mengaku dipeluk pelaku dan diduga bertujuan untuk meledak bersama. Untungnya, bisa melawan dan loncat akhirnya hanya luka saja," beber Iqbal.
Teror di Jalan MH Thamrin menyentak, Kamis 14 Januari sekira pukul 10.55 WIB. Bom meledak di pos polisi perempatan Sarinah dan di depan Starbucks. Selanjutnya, terjadi baku tembak antar polisi dan pelaku.
Tercatat tujuh nyawa melayang dalam "perang kecil" ISIS ini. Lima dari tujuh korban tewas diketahui peneror.
(Antara-News/Metro-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar