Lautan Manusia Kenang Wafatnya Rasulullah Saw di Haram Suci Razavi


Pada hari wafatnya Rasulullah Saw dan kesyahidan Imam Hassan Mujtaba as, lautan manusia menggelar acara duka cita di Makam Suci Imam Ridha as.

Staf Media, Panitia Pekan Terakhir Shafar melaporkan, bersamaan dengan tibanya tanggal 28 Shafar, hari wafatnya Nabi Muhammad Saw dan kesyahidan cucu tercintanya Imam Hassan Mujtaba as, acara duka cita dalam skala besar digelar oleh para pecinta Ahlul Bait as di halaman umum Razavi, Haram Suci Imam Ridha as.

Ayatullah Allamul Huda di hadapan hadirin yang mengikuti acara duka cita itu, mengenang ketertindasan dan keterasingan Imam Hassan as dan menuturkan, diamnya Imam Hassan as ketika ayah beliau Imam Ali as dicaci maki dalam setiap shalat, pengkhianatan teman-teman dan kesyahidan di tangan istrinya sendiri, menunjukkan dalamnya ketertindasan yang dialami Imam Hassan Mujtaba as.

Ia menjelaskan, ketaatan pada perintah Wali Amr, wajib hukumnya, namun Imam Hassan as berada dalam posisi yang seluruh perintahnya tidak ditaati.

Imam Jumat kota Mashhad itu menambahkan, Imam Hassan as bersedia menerima tanggung jawab khalifah Muslimin atas permintaan masyarakat Irak dan Kuffah, akan tetapi karena terus didera penindasan, kekhalifahan beliau tidak berlangsung lebih dari enam bulan.

Menurutnya, Nabi Muhammad Saw dan cucu mulia beliau adalah ciptaan terbaik di muka bumi ini.

"Sungguh disayangkan, masyarakat di masa itu karena kondisi budaya yang buruk, tidak punya kesadaran, ceroboh dalam masalah politik dan pengelolaan negara serta euforia atas kenikmatan hidup, akhirnya menindas cucu Rasulullah Saw dan membuat beliau gugur syahid," paparnya.

Ayatullah Allamul Huda menerangkan, ketika Imam Hassan as terpaksa membaiat Yazid, lebih dari 80 ribu tentara Imam Hassan as sembunyi-sembunyi di tengah gelapnya malam, bergabung dengan pasukan musuh karena cinta dunia, padahal mereka tahu Imam Hassan as adalah cucu Rasulullah Saw dan manusia terbaik di muka bumi.

Wakil Wali Fakih di Khorasan Razavi itu juga mengatakan bahwa dalam doa ziarah Asyura tertulis, Allah Swt melaknat umat yang membunuhmu.

Ia menjelaskan, Yazid, Umar bi Saad dan Ibn Ziyad bukanlah termasuk umat di masyarakat Islam, tapi Allah Swt dalam doa ziarah itu melaknat umat, karena ketidaksadaran mereka dan cinta dunianya menyebabkan seorang penguasa dan pemerintah lalim memimpin masyarakat sehingga mengakibatkan terjadinya tragedi Asyura.

Euforia atas kenikmatan hidup dan kesenangan duniawi, katanya, adalah masalah masyarakat sekarang ini.

"Sebagian orang mengira, jika kita tidak mengulurkan tangan persahabatan dengan kubu imperialis dan Amerika, maka kita tidak akan menemukan kesejahteraan di masa depan," ujarnya.

Allamul Huda mengungkapkan, setelah berlalu 1400 tahun sejak masa hidup Nabi Muhammad Saw, sampai sekarang Islam dan Ahlul Bait as masih dimusuhi banyak pihak di dunia ini, namun rakyat Iran dengan kesadaran, ilmu pengetahuan dan perlawanan atas musuh, berdiri di bawah naungan Wilayah dan PemimpinBesar Revolusi Islam Iran atau Rahbar.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Selasa, 29 November 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Lautan Manusia Kenang Wafatnya Rasulullah Saw di Haram Suci Razavi. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/11/lautan-manusia-kenang-wafatnya.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS