Soal Rohingya, PBNU Minta Pemerintah Tegas Kepada Myanmar

Anak-anak Muslim Rohingya bertahan di Desa U Shey Kya, Maungdaw, Rakhine. Foto diambil pada 27 Oktober 2016 (Foto: Reuters)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak pemerintah Rpublik Indonesia bersikap tegas kepada Myanmar terahdap aksi kekerasan yang dialami masyarakat muslim Rohingya.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hery Haryanto Azumi beralasan, desakannya itu lantaran seolah derita tak mau pergi dari kehidupan umat Muslim Rohingya di Myanmar.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia, agar tegas kepada Myanmar, untuk memberi jaminan keamanan umat Muslim Rohingnya di negara tersebut.

“Pemerintah harusnya menggunakan solidaritas ASEAN, untuk dapat membantu menyelesaikan problem itu. Apalagi, Indonesia sebagai leader ASEAN harus bersikap proaktif dalam membantu negara anggota, untuk menyelesaikan problem masing-masing,” kata Hery di Jakarta, Senin 28 November 2016.

Belajar dari peristiwa Rohingya, Hery berpendapat, sudah sepantasnya Bangsa Indonesia bersyukur dan terus menghargai perbedaan. Kendati, seharusnya Pemerintah Indonesia juga bisa menularkan atau menyelesaikan masalah keberagaman di negara lain, khususnya di ASEAN.

“Umat Beragama di Indonesia harus bahu-membahu dalam memperkuat solidaritas antar umat beragama, dalam menghadapi isu-isu kekerasan yang melibatkan isu agama. Dalam konteks kasus Rohingya, umat Budha dan umat Islam harus berdiri di depan, mengutuk setiap peristiwa kekerasan yang terjadi atas etnis Rohingya,” tegas dia.

“Solidaritas itu dapat ditumbuhkan secara silih berganti. Keberagaman agama di Indonesia adalah berkah yang harus disyukuri dan digunakan, untuk menyelesaikan problem-problem lain di seluruh dunia,” sambung Hery.

PBNU sendiri telah mengeluarkan sikap terkait aksi kekerasan terhadap etnis Rohingya itu.

Pertama, mengecam segala tindakan kekerasan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Segala bentuk tindakan kekerasan adalah tindakan yang sama sekali tidak dapat dibenarkan.

Kedua, Islam mengutuk kekerasan bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan.

Umat Islam umumnya ikut merasakan kepedihan yang sangat luar biasa atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara seiman yang berada di Myanmar.

Ketiga, mengajak seluruh kepala negara dan pemimpin negara di dunia untuk pro-aktif melawan segala bentuk kekerasan.

Represi adalah musuh bersama dan harus dilawan sekuat tenaga guna menciptakan upaya perdamaian dan harmoni.

Keempat, mengajak seluruh umat di dunia untuk terus menggalang solidaritas kemanusiaan guna menciptakan perdamaian bagi segala bangsa.

Kelima, PBNU mendesak pihak-pihak terkait, terutama kepada komunitas internasional dan PBB, untuk segera mengambil langkah konkret dalam peristiwa kekerasan terhadap Muslim Rohingya yang terjadi di Myanmar.

Keenam, mendesak ASEAN untuk mengambil sikap dan langkah nyata. Khusunya, pada pemerintah Myanmar, agar segera mengakui status kewarganegaraan Muslim Rohingnya.

Terakhir, Hery mendesak kepada Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah diplomasi, guna terwujudnya penghormatan atas hak asasi manusia (HAM) umat Muslim di Myanmar.

Ketujuh, mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah diplomasi guna terwujudnya penghormatan atas hak asasi manusia di Myanmar.

(Reuters/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Selasa, 29 November 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Soal Rohingya, PBNU Minta Pemerintah Tegas Kepada Myanmar. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/11/soal-rohingya-pbnu-minta-pemerintah.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS