Mengapa Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang Atas Meninggalnya Castro?

Fidel Castro dan Yasser Arafat

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba yang baru meninggal. Fidel Castro. Menurut Abbas, Castro adalah pendukung kuat perjuangan kemerdekaan Palestina.

Abbas juga menyampaikan pujian untuk Castro dalam sebuah surat kepada adik dan penggantinya, Raul Castro. “Atas nama rakyat Palestina dan saya sendiri, kami berbelasungkawa atas meninggalnya Fidel Castro. Seorang pria yang menghabiskan hidup demi membela negara dan perjuangan rakyatnya. Selain itu, memperjuangkan keadilan di seluruh dunia,” tulis Abbas dikutip dari The Jerusalem Post, Senin, 28 November 2016.

Bagi tokoh perjuangan Palestina, Castro dinilai telah memberika dukungan bagi pembebasan Palestina dengan memberikan pelatihan kepada gerilyawan selama pemberontakan Intifada pada 1987.

Tak hanya itu, dua tahun lalu Castro juga turut mengutuk serangan Israel di Gaza. Castro menggambarkan serangan tersebut sebagai bentuk baru fasisme yang ‘menjijikkan’. Sebelumnya, hubungan antara Kuba dengan Israel diketahui berjalan dingin selama bertahun-tahun.

“Mengapa pemerintah (Israel) berpikir bahwa dunia akan tahan terhadap genosida mengerikan ini yang sedang dilakukan terhadap rakyat Palestina?” tulisnya dalam sebuah surat kabar lokal.

Pada tahun yang sama, Castro turut menandatangai manifesto pro-Palestina internasional yang menuntut agar Israel menghormati resolusi PBB termasuk mendesak penarikan semua pasukan dan pemukiman Israel dari sejumlah wilayah di Palestina yaitu Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Castro bukanlah orang yang anti Yahudi, sama sekali bukan. Ia justru pernah menyatakan respek kepada umat Nabi Musa itu karena menjadi korban kekejaman rezim Nazi-Jerman di bawah komando Adolf Hittler pada dekade 1940-an yang telah lampau.

“Simpati besar untuk orang-orang Yahudi yang teraniaya sepanjang sejarah,” begitu ucap Castro seperti yang tercatat dalam wawancara dengan jurnalis The Atlantic, Jeffery Goldberg.


Tapi, bersimpati kepada kaum Yahudi bukan lantas membuat Castro bisa memaklumi apapun yang dilakukan oleh Israel, terutama terhadap bangsa Palestina. Dukungan nyatanya kepada Palestina menunjukkan bahwa Castro adalah seorang komunis yang anti penindasan tanpa pandang bulu.

”Mengapa pemerintah negara ini (Israel) berpikir bahwa dunia akan tahan terhadap genosida yang mengerikan itu? Apa yang sedang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina?” sergah Castro dalam tulisannya yang dimuat di surat kabar resmi Partai Komunis Kuba.

Bagi sejumlah kalangan, barangkali aneh melihat seorang tokoh Komunis seperti Fidel Castro rela pasang badan untuk Palestina yang mayoritas rakyatnya memeluk Islam. Namun, orang yang memahami nilai dan kemanusiaan seperti Castro, ini bukan persoalan agama atau pertentangannya dengan idealisme tertentu. Ini adalah murni tentang kemanusiaan.

Sikap Castro yang tau bahwa perjuangan untuk merdeka merupakan pesan universal apapun bangsanya, direspon positif oleh kelompok perjuangan Hamas. Seorang pemimpin Hamas di Jalur Gaza mengatakan Palestina memiliki kenangan indah dengan Castro. “Dia adalah simbol perjuangan nasional. Hubungannya dengan Palestina dan Yasser Arafat sangat kuat,” kata pemimpin Hamas yang enggan dikutip namanya itu kepada The Jerusalem Post.

Pemimpin Hamas itu menyatakan, Castro adalah saudara dalam perlawanan menghadapi penjajah, mirip dengan Nelson Mandela.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Yousif atas peran Castro terhadap Palestina. Ia merasa kehilangan atas meninggalnya Castro dan kematian Castro dianggapnya sebagai kerugian besar bagi Palestina.

Menurut Wasel, Castro selalu mendukung PLO dan rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka. “Kami berterima kasih kepadanya untuk segala sesuatu yang dia lakukan dalam hal dukungan politik dan moral bagi Palestina,” ujarnya.

Salah satu hubungan kuat Castro dengan Palestina terlihat saat ia menyambut Arafat di Kuba pada 1974. Saat itu, Arafat yang masih berstatus sebagai pemimpin PLO diperlakukan seperti seorang kepala negara. Castro juga mendukung kepemimpinan Palestina di sejumlah forum internasional termasuk PBB dan Gerakan Non-Blok.

Kini, Fidel Castro telah tiada. Komandan komunis Kuba yang amat dibenci Amerika Serikat itu pergi lantaran sakit yang dideritanya, padahal sebelum kemtian menjemputnya, ia mengalami 600 percobaan pembunuhan. Tokoh besar pejuang kemanusiaan yang menyukai cerutu itu meninggalkan serangkaian jejak kekokohan perjuangan melawan penjajahan. Itulah sebabnya bangsa Palestina merasa kehilangan atas kepergian Castro.

(The-Jerusalem-Post/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Selasa, 29 November 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Mengapa Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang Atas Meninggalnya Castro?. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/11/mengapa-palestina-kibarkan-bendera.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS