Dengan diutusnya nabi Muhammad saww sebagai nabi terakhir maka konsekuensinya ialah seluruh kekhususan nabi-nabi sebelumnya harus ada padanya.
Hujjatul Islam Shadiq Golzadeh, deputi kebudayaan forum pendekatan mazhab dunia, terkait masalah kekhususan nabi besar Muhammad saww dibanding dengan para anbiya Ilahi, beliau mengatakan bahwa pembahasan ini memiliki beberapa dalil, yang pertama ialah sebagaimana yang telah Allah swt sebutkan dalam Al-Qur’an mengenai Rasulullah saww, yang kedua apa yang disebutkan dalam riwayat-riwayat bahwasanya Rasulullah saww adalah “teladan yang baik”.
Banyaknya nabi-nabi yang diutus dan agama-agama Ilahi menunjukan bahwa tahap demi setahap agama akan terus sempurna dan pada akhirnya agama-agama Ilahi disempurnakan oleh agama Islam dan dengan diutusnya nabi Muhammad saww.
Hujjatul Islam Muhammad Golzadeh melanjutkan, nabi terakhir yang diutus yakni utusan yang menghimpun jadi satu seluruh kesempurnaan nabi-nabi sebelumnya dan perintah dan ajaran-ajaran sebelumnya dalam agama yang dibawanya, dan sudah semestinya dengan diutusnya nabi Muhammad saww sebagai nabi terakhir maka konsekuensinya ialah seluruh kekhususan nabi-nabi sebelumnya harus ada padanya.
Akhlaq dan budi pekerti yang luhur dan agung, seperti kesabaran yang dimiliki oleh Rasulullah saww telah sampai pada puncaknya. Meskipun dalam sejarah anbiya Ilahi terdapat nabi Ayub as yang memiliki kesabaran luar biasa, dan dikatakan bahwa Rasulullah saww memiliki kesabaran seperti kesabaran nabi Ayub as, namun begitu kesabaran yang dimiliki nabi Muhammad saww lebih agung dari kesabaran nabi Ayub as, oleh karenanya Allah swt sampai memuji keagungan akhlaq Rasulullah saww, pungkas Hujjatul Islam Golzadeh.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar