Peringatan untuk mengagungkan sosok mujahid Arab Saudi, Syaikh Nimr Al-Nimr, telah digelar di makam suci Sayyid Abdul-‘Azhim Hasani yang terletak di kota Rey, Republik Islam Iran, kemarin.
Hujjatul Islam wal Muslimin Qara’ati, kepala Badan Penegakan Salat Iran, hadir sebagai pembicara dalam acara suci ini. “Kaum Wahabi menolak ziarah untuk para imam maksum Ahlul Bait as. Akan tetapi, keyakinan Syiah dalam hal ini bertumpu pada wahyu Ilahi,” tukasnya.
Qara’ati menukaskan, Ashabul Kahfi adalah para pelopor tauhid kala itu. Setelah wafat dalam sebuah bukit, Allah memerintahkan kepada masyarakat supaya membangun sebuah masjid dalam rangka mengagungkan para pelopor Ilahi ini.
“Seluruh manasik haji yang dilakukan oleh para jamaah haji bertujuan untuk mengagungkan simbol-simbol Ilahi. Menyembelih binatang kurban di Mina hanyalah untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim as,” ujar Qara’ati.
Contoh lain, lanjut Qara’ati, adalah sa‘i antara bukit Shafa dan Marwah, tawaf mengelilingi makam Nabi Ismail as, salat di Maqam Ibrahim as. Semua ini membuktikan kepasrahan kepada Allah. “Mengapa kaum Wahabi buta terhadap semua ini dan menilai setiap amalan kita sebagai syirik?” ujarnya.
Qara’ati menukaskan, tuduhan syirik dan kafir yang dilakukan oleh kaum Wahabi terhadap kita tidak pernah berlandaskan pada pondasi akidah. “Semua ini mereka lakukan hanya dengan tujuan membungkam Syiah karena musuh Israel,” tandasnya.
“Dengan membantai ribuan orang di Mina, membunuh Syaikh Nimr, dan banyak kejahatan yang lain, Al Sa‘ud bukan hanya berkomitmen sebagai Khadimul Haramain, tetapi malah menjadi kaki tangan Israel untuk membasmi Haramain,” tegas Qara’ati.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar