Arab Saudi sebagai sebuah negara penting di Timur Tengah telah melakukan banyak kesalahan strategi dalam beberapa tahun terakhir ini. Kesalahan yang bisa merugikan masa depan negeri ini dan sekaligus kawasan Timur Tengah.
Membantu pembentukan kelompok-kelompok teroris seperti Da‘isy, menentang kesepakatan nuklir Iran, mendukung kelompok teroris Suriah, agresi ke Yaman, dan membantu pengurangan harga minyak termasuk kesalahan-kesalahan strategi yang telah dilakukan oleh rezim Riyadh. Eksekusi mati Syaikh Nimr adalah kesalahan strategi baru yang dilakukan oleh Arab Saudi.
Eksekusi ini adalah sebuah pertanda baru untuk memperkuat diktatorisme politik dalam negeri Saudi. Aksi ini memahamkan kepada para penuntut kemerdekaan bahwa tuntutan mereka akan menelan biaya besar. Dengan dukungan Barat, pelanggaran HAM dan hak warga negara tidaklah penting bagi syaikh penguasa Najd ini.
Al Sa‘ud di sepanjang tahun kekuasaan senantiasa ingin menyeret pertikaian yang terjadi Timur Tengah sebagai pertikaian sektarian Sunni-Syiah. Mereka bertujuan supaya bisa meningkatkan kemampuan untuk melawan Iran dan membangkitkan amarah Dunia Islam terhadap Negeri Mulla itu.
Arab Saudi sebagai salah satu sayap kekuatan Timur Tengah bisa berpengaruh dalam menciptakan stabilitas kawasan dan juga bisa menyulut pertikaian sektarian. Untuk itu, siasat perseteruan negara ini sangat membahayakan seluruh masyarakat muslim dunia.
Untuk itu, seluruh kekuatan berpengaruh di Timur Tengah termasuk Iran harus mengambil metode yang cocok guna mengembalikan para penguasa Saudi ke jalan rasionalitas sehingga mereka meninggalkan siasat yang telah diambil sekarang ini dan kembali ke jalan rasionalitas.
(Haidar-Ali-Baqeriyan/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar