Perang Melawan Terorisme Adalah Perang Dunia Ketiga

Menteri pertahanan Iraq, Khalid Al-Abidi, menyebut perang melawan terorisme di kawasan sebagai perang dunia ketiga.

Menhan Iraq saat diwawancarai oleh surat kabar Al-Syarq Al-Awsath tentang perlawanan Iraq melawan terorisme mengatakan, "Perang melawan terorisme adalah perang dunia ketiga."

Ia mengharapkan kerja sama negara-negara Islam lainnya dalam memerangi terorisme dan berkata, "Iraq adalah bagian dari negara-negara Islam dan bangsa Arab. Kami mengharap dukungan dari siapapun dalam usaha pemberantasan terorisme di negeri ini."

Al-Abidi menyayangkan sebagian pihak merasa tidak ingin ikut campur dalam pemberantasan terorisme dan menjauhkan diri dari fakta yang sedang disaksikan oleh Iraq dan Suriah.

Saat ditanya apakah Iraq meminta bantuan Rusia untuk melawan terorisme? Al-Abidi menjawab, "Sampai sejauh ini secara resmi kami tidak pernah meminta bantuan militer dari Iraq. Kami hanya pernah bekerja sama dalam bidang intelijen saja."

Dalam wawancara tersebut ia menyinggung kerja sama militer Amerika yang saat ini sedang memberikan latihan militer kepada tentara-tentara Iraq.

Al-Abidi tidak menjelaskan transaksi persenjataan antara Iraq dan Amerika yang baru saja diberitakan bernilai 2 milyar dollar Amerika.

Sebagian kawasan di Iraq saat ini masih berada di bawah cengkraman teroris-teroris ISIS dan militer Iraq yang terdiri dari tentara dan para pejuang sipil sedang memerangi militan ISIS.

Kota Mosul adalah salah satu kota yang dijadikan ISIS sebagai sarang mereka. Dalam aksi-aksi teror yang dilakukan oleh ISIS di Iraq para korban dari kalangan militer dan sipil terus berjatuhan hingga saat ini.

(Al-Yaum-Al-Sabi'/Shabestan/ABNS)