Juru bicara Badan Kehakiman Republik Islam Iran mengabarkan adanya keterlibatan musuh dalam penyerangan terhadap Kedutaan Besar Arab Saudi di Tehran, ibukota negara itu.
"Bukti menunjukkan bahwa musuh memiliki peran dalam kasus penyerangan terhadap Kedubes Arab Saudi di Tehran, dan menyalahgunakan elemen-elemen naif (polos)," kata Gholam Hossein Mohseni-Ejei dalam jumpa pers di Tehran, Minggu (24/1/2016).
Ia menyinggung para tersangka penyerangan terhadap Kedubes Arab Saudi di Tehran dan mengatakan, penyerangan tersebut merupakan tindakan buruk dan semua pejabat Iran telah mengecam dan sedang melanjutkan penanganan kasus ini dengan serius.
Menurutnya, penyerangan terhadap Kedubes di sebuah negara bukan hal yang baru, karena hal ini juga terjadi di negara-negara lain, namun penanganannya tidak sekuat ini.
Kedubes Iran di beberapa negara, kata Mohseni-Ejei, juga sering menjadi sasaran serangan, namun tak ada tempat manapun yang intensitas dan luasnya masalah ditangani seperti ini serta tak banyak yang ditangkap.
Jubir Badan Kehakiman Iran lebih lanjut menyinggung seseorang yang telah ditangkap di luar negeri dan dibawa ke Iran.
"Ia adalah seorang mahasiswa yang telah di DO (Drop out) dan terlibat dalam penyerangan terhadap Kedubes Arab Saudi di Tehran, di mana sebagian orang mengikuti tindakannya itu " ujarnya.
Mohseni-Ejei menjelaskan, mengenai apa motif orang ini dan hubungannya apa sehingga terlibat dalam kasus ini masih terus ditelusuri, di mana para pejabat kehakiman dan intelijen masih terus menyelidikinya.
Pasca hukuman mati terhadap Sheikh Nimr Baqir al-Nimr, ulama besar Syiah Arab Saudi, sekelompok orang mencurigakan telah menyusup di antara para demonstran di depan Kedubes Arab Saudi di Tehran dan menyerang gedung Kedubes tersebut. Akibatnya, Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran.
(IRIB-Indonesia/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar