Koran New York Times dalam sebuah laporannya membongkar kerjasama Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) dan Arab Saudi dalam menciptakan krisis di Suriah.
Dalam laporan yang dimuat di situsnya, Sabtu (23/1/2016) disebutkan bahwa ketika Presiden Barack Obama pada 2013 memberi perintah rahasia kepada CIA untuk mempersenjatai pemberontak (teroris) Suriah yang sedang berperang, CIA cukup mengerti bahwa ia harus memiliki mitra yang bersedia membayar biaya operasi rahasia itu. CIA tidak memiliki pilihan lain kecuali Arab Saudi.
Menurut New York Times yang mengutip keterangan beberapa pejabat AS dan negara-negara Arab di Teluk Persia, upaya Saudi itu dipimpin oleh Pangeran Bandar bin Sultan dan ia memerintahkan agen-agennya untuk membeli ribuan senjata AK-47 dan jutaan butir amunisi di Eropa Timur untuk teroris Suriah.
CIA juga membantu mengatur beberapa pembelian senjata untuk Arab Saudi, termasuk kesepakatan besar di Kroasia pada tahun 2012.
Misi rahasia antara Arab Saudi dan CIA ini diberi nama Timber Sycamore. Operasi rahasia Saudi dan CIA merupakan hanya bagian kecil dari kerjasama besar-besaran kedua negara dalam beberapa dekade terakhir.
Berkenaan dengan Suriah, Saudi dan AS melakukan tindakan bersama-sama dan Riyadh dengan gampang mengeluarkan sebuah cek untuk memerintah Washington melakukan operasi-operasi rahasia.
(New-York-Times/IRIB-Indonesia/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar