Ashbagh bin Nabatah berkisah, pada suatu hari kami duduk di Masjid Kufah di sisi Amirul Mukmini as. Beliau berkata, “Wahai warga Kufah! Allah telah menurunkan anugerah untuk kalian yang tidak pernah diberikan kepada makhluk lain. Yaitu tempat salat kalian ini.
Masjid ini adalah rumah Adam, Nuh, dan Idris, serta tempat salat Ibrahim dan saudaraku, Khidhir. Begitu pula tempat salatku. Masjid termasuk empat masjid yang telah dipilih oleh Allah untuk ahli masjid. Saya menyaksikan seakan-akan masjid ini berupa seorang muhrim dengan mengenakan dua helai pakaian putih yang pada hari kiamat kelak akan menyafaati ahlinya dan orang-orang yang salat di dalamnya. Syafaatnya juga tidak akan pernah ditolak. Akan tiba suatu hari di mana Hajarul Aswad akan dipasang di tempat ini.
Akan datang suatu masa ketika Masjid Kufah menjadi tempat salat salah seorang dari keturunanku, Mahdi, dan juga seluruh mukminin. Seluruh kalbu akan mencintai masjid ini.
Untuk itu, janganlah tinggalkan tempat ini, mendekatlah kepada Allah dengan mengerjakan salat di dalamnya, dan menghadaplah kepadanya untuk menggapai hajat kalian. Jika masyarakat mengetahui berkah tempat, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak dan di bawah sengatan salju dan es.”
(Tsawāb-Al-A‘māl-wa-‘Iqāb-Al-A‘māl/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar