Unit Mobilisasi Rakyat Irak meminta pemerintah pusat Baghdad mengusir Duta Besar Arab Saudi karena telah memprovokasi dan menghina rakyat Irak, dan mengatakan Thamer al-Sabhan telah "melanggar semua batas".
Dalam pernyataan yang dirilis pada Ahad (24/1), juru bicara kelompok itu, Ahmed al-Assadi, menuding Arab Saudi sebagai pendukung terorisme, yang telah mengirim perwakilannya ke sebuah negara di mana darah putra-putranya masih menetes karena kelompok teroris Takfiri seperti ISIS.
Dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan televisi satelit al-Sumeria pada Ahad, Duta Besar Saudi mengklaim bahwa sektarianisme dan tribalisme adalah kekuatan pendorong di belakang langkah pemerintah Irak mempersenjatai pasukan relawan. Ia juga telah menuduh bahwa pasukan relawan Irak tidak populer di kalangan rakyat Irak.
Assadi menyerukan "pemerintah Irak dan kementerian luar negeri untuk menghukumnya karena kelancangan terhadap rakyat Irak dan Unit Mobilisasi Rakyat."
"Komentarnya terhadap pasukan relawan, pemerintah, dan mayoritas rakyat Irak hanya membuat bangsa Irak lebih bertekad dalam memberangus kelompok teror seperti ISIS dan melawan pendukung mereka dan donor keuangan mereka di dalam dan luar negeri," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Transportasi Irak, Baqir Jabr al-Zubeidi, juga mengecam pernyataan Dubes Saudi baru-baru ini, dan menyebutnya sebagai pelanggaran nyata dalam urusan internal Irak. Ia juga menambahkan bahwa Unit Mobilisasi Rakyat sejauh ini telah membebaskan sedikitnya 170 desa dari teroris ISIS sementara ratusan anggotanya gugur syahid atau terluka dalam operasi anti-teror.
(IRIB-Indonesia/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar