Warga Nigeria aksi protes di sejumlah kota menandai 40 hari pasca pembantaian ratusan Muslim Syiah oleh tentara negara itu di utara kota Zaria.
Para pengunjuk rasa di kota utara Kano mengecam pembunuhan terhadap para anggota Gerakan Islam di Nigeria (IMN) menyerukan pembebasan tanpa syarat pemimpinnya, Sheikh Ibrahim al-Zakzaky.
Demonstrasi serupa digelar di kota Zaria, Sokoto, Minna dan Katsina untuk menandai pembantaian tersebut.
Pada tanggal 12 Desember tahun lalu, militer Nigeria menyerang Muslim Syiah menghadiri upacara di sebuah pusat keagamaan di Zaria, menuduh mereka menghalangi konvoi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Nigeria, Letnan Jenderal Tukur Yusuf Buratai dan mencoba untuk membunuhnya. Namun warga Syiah membantah tuduhan tersebut.
Hari berikutnya, Zakzaky ditangkap dalam serangan tentara di kediamannya dan gedung yang terhubung ke komunitas Syiah di Zaria. Sumber-sumber lokal mengatakan ratusan orang yang mencoba untuk melindungi ulama, termasuk tiga anak-anaknya, tewas dalam serangan itu.
Ulama Syiah itu dituding telah melakukan "konspirasi kejahatan dan memprovokasi kekacauan publik."
Lembaga-lembaga hak asasi manusia mengatakan militer Nigeria yang secara diam-diam mengubur ratusan jenazah di sebuah kuburan massal setelah meneyrang kediaman Sheikh Zakzaky.
(IRIB-Indonesia/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar