Jaksa Agung Malaysia menganggap pemberian hadiah uang sebesar 681 juta dollar Amerika oleh Al Sa'ud kepada Perdana Menteri Malaysia sebagai perkara pribadi.
Saat mengusut beberapa dokumen kasus mencurigakan, Muhammad Abandi Ali, Jaksa Agung Malaysia, saat konfrensi pers menyingkap bahwa keluarga besar Al Sa'ud pada tahun 2013 telah mentransfer uang sebesar 681 juta dollar Amerika ke rekening pribadi Najib Razaq, PM Malaysia.
Ia menganggap hal itu sebagai perkara pribadi antara PM Malaysia dengan keluarga Al Sa'ud. "Tidak ada masalah yang bertentangan dengan undang-undang dalam hal itu," katanya.
Sambil menolak untuk menyebut nama orang keluarga Sa'ud yang mentransfer uang itu, ia berkata, "Transfer uang itu tidak termasuk sogokan."
Pernyataan itu ia sampaikan karena dokumen-dokumen mencurigakan terkait korupsi berkenaan dengan PM Malaysia sedang diperiksa.
Arab Saudi pun tidak merespon apapun dengan tersebarnya kabar ini.
Meskipun begitu, bagi banyak kalangan transfer dana sebesar itu secara pribadi kepada PM Malaysia cukup mencurigakan jika dilihat kini Saudi sedang dalam krisis keuangan.
Menteri keuangan Arab Saudi memperkirakan defisit tahun ini bakal mencapai lebih dari 87 milyar dollar Amerika.
Meski pemerintah Saudi terus menerus berusaha menenangkan warganya agar tidak panik dengan isu krisis ekonomi, namun data-data statistik perekonomian Saudi yang dapat dilihat jelas di hadapan mata oleh siapapun tidak bisa diabaikan. Untuk membiayai invasi ke Yaman saja, Arab Saudi seharinya mengeluarkan biaya sebesar 200 juta dollar. Jika apa yang terjadi dengan Arab Saudi terus berlanjut seperti ini, defisit bisa mencapai 130 milyar dollar. Apa lagi mengingat harga minyak terus menurun drastis hingga 30 Dollar per barel.
(Al-Alam/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar