Setelah embargo ilegal Barat atas Iran dicabut, Inggris sekarang sedang memburu Tehran untuk menandatangani kontrak perdagangan dan ekonomi. Pembuatan reaktor listrik adalah kontrak pertama Iran dengan sebuah perusahaan Inggris SST.
Hubungan Iran dan Britania sudah terwujud pada masa kekuasaan Edward VI. Akan tetapi, pasca Revolusi Islam Iran, hubungan kedua negara mengalami masalah dan krisis.
Pada era masa kini, kedua negara Iran dan Inggris ingin membangun kembali hubungan diplomatik yang selama ini mengalami masalah.
Untuk itu, pada 24 September 2014, untuk pertama kali Presiden Iran mengadakan pertemuan resmi dengan Perdana Menteri Inggris. Pertemuan ini terjadi di sela-sela Sidang Umum PBB. Tujuan Cameron dari pertemuan ini, menurut Times Britania, adalah mewujudkan jaminan kuat untuk membentuk sebuah koalisi universal guna memerangi kelompok teroris Da‘isy.
Setelah kesepakatan nuklir Iran disepakati, kedutaan Inggris di Tehran dibuka dengan dihadiri oleh Philip Hammond, Menteri Luar Negeri Inggris. Pada saat yang sama, kedubes Iran di London juga dibuka.
Setelah pencabutan embargo Barat, Inggris sekarang sedang memburu Iran untuk melakukan kontrak-kontrak baru perdagangan dan ekonomi.
Kontrak pertama Inggris dan Iran telah ditandatangani sehubungan dengan pembangkit listrik bertenaga surya dengan perusahaan Inggris SST. Untuk membangun reaktor listrik dengan kekuatan produksi 50 megawatt ini, 1 juta dolar telah diserahkan kepada SST.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar