Dua perahu komando patroli Angkatan Laut AS dan 10 pelaut yang ditangkap oleh Iran pada Selasa 12 Januari 2016 (Foto: Reuters)
Sebanyak 10 orang anggota Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang menumpang dua perahu milik militer AS ditangkap oleh pasukan Garda Revolusi Iran di Teluk Arab pada Selasa 12 Januari 2016.
Dikutip CNN para pejabat AS, Selasa 12 Januari 2016 waktu setempat atau Rabu dini hari WIB menyatakan, krisis yang terjadi akan bisa diselesaikan secepatnya. Pejabat lainnya mengatakan tidak ada sikap permusuhan dari Iran tentang masalah ini, dan para pelaut yang ditahan akan segera dilepas.
Para pelaut itu diduga masih akan ditahan setidaknya satu malam di Iran, dan kecil kemungkinannya mereka bisa pergi pada siang harinya. Militer Amerika dikabarkan kehilangan kontak dengan dua kapal kecil itu, yang sedang dalam perjalanan dari Kuwait menuju Bahrain.
“Setelah itu kami berkomunikasi dengan otoritas Iran, yang menginformasikan ke kami bahwa para personel kami selamat dan tak kurang suatu apa,” kata salah satu pejabat AS.
Pemerintah AS tidak yakin bahwa dua kapal yang sedang berlayar dekat Pulau Farsi di Teluk Persia itu dengan sengaja masuk ke perairan Iran, dan tidak ada panggilan darurat dari mereka.
Mereka dikabarkan ditahan di Pulau Farsi, area beroperasinya Garda Revolusi Iran yang dinilai jauh lebih agresif dibandingkan Angkatan Laut Iran sendiri. Ada kemungkinan kapal AS itu kehilangan propulsi atau daya dorong dan hanyut masuk ke perairan Iran.
Menurut kantor berita Iran Fars News dua kapal AS itu dilengkapi dengan tiga senapan mesin kaliber 50. Kapal-kapal itu telah masuk dua kilometer ke dalam wilayah perairan Iran. Dari 10 orang yang ditangkap, satu adalah perempuan.
Iran telah memberikan jaminan pada AS bahwa kesepuluh anggota militernya itu akan segera dibebaskan. Menteri Luar Negeri Iran disebut telah memberikan jaminan pada Meteri Luar Negeri AS, John Kerry, bahwa para pelaut itu akan dibebaskan segera.
Garda Revolusi sendiri menjamin bahwa 10 orang itu berada dalam kondisi sehat dan baik. Pasukan elit itu mengatakan bahwa ketika dua perahu AS itu ditahan, ada kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, yang berlayar di dekatnya.
Ini adalah insiden terbaru yang melibatkan militer Iran dan AS di Teluk dalam beberapa pekan terakhir. Pada Desember kemarin Garda Revolusi menembakkan beberapa roket ke dekat kapal-kapal perang AS, termasuk Kapal Induk USS Harry S Truman, yang sedang mangkal di Selat Hormuz.
(Satu-Islam/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar