Sebuah kelompok yang menamakan dirinya “Velayat-e Istanbul” yang berafiliasi dengan kelompok teroris takfiri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggungjawab atas peledakan bom yang terjadi Selasa pagi waktu setempat (12/1) di lokasi wisata di Istanbul, Turki.
Demikian dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu, sebagaimana dikutip situs Al-Yawm7.
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan wisata sejarah Sultanahmet yang padat turis di Istanbul menjadi sasaran serangan yang diduga bom bunuh diri, mengakibatkan sedikitnya 10 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Bom Guncang Kawasan Wisata di Istanbul, 10 Tewas
Serangan teror bom kembali menimpa Turki. Ledakan terbaru terjadi di kawasan wisata sejarah Sultanahmet, Istanbul, Selasa pagi waktu setempat (12/1), mengakibatkan sedikitnya 10 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Serangan di lokasi padat turis itu diduga sebagai serangan bom bunuh diri, dan belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan tersebut.
RTE melaporkan bahwa beberapa mayat bergelimpangan, sebagian di antaranya terpotong-potong dan berserakan di jalan Sultanahmet Square, dekat Blue Masque dan Hagia Sophia.
Pejabat gubernur Istanbul menyatakan bahwa pihak yang berwenang sedang menyelidiki tipe bahan peledak yang dipakai dan berusaha mengidetifikasi pelaku.
Lembaga pemberitaan Dogan menyebutkan terdapat beberapa turis mancanegara di antara para korban luka, yaitu enam orang asal Jerman, satu Norwegia, dan satu lagi asal Peru.
Pada 16 Oktober 2015, serangan teror bom dahsyat menerjang Ankara, ibu kota Turki, menewaskan 102 orang dan melukai lebih dari 400 lainnya. Para korban sebagian besar adalah para aktivis perdamaian yang bersimpati kepada penduduk Kurdi di kota Kobane (Ain al-Arab), Suriah. Disebut-sebut bahwa pelakunya adalah kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun dalam kasus yang terjadi sekarang, selain ISIS, kelompok Kurdi yang bersiteru dengan pemerintah Turki juga dicurigai sebagai pelaku serangan.
(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar