Marinir AS yang kapalnya ditahan oleh pasukan IRGC di Teluk Persia setelah masuk tanpa izin wilayah perairan Iran (Foto: Tasnim)
Sepuluh Marinir AS yang melanggar wilayah perairan Iran dan ditahan Iran telah dilepaskan setelah Amerika meminta maaf atas insiden tersebut.
Humas Kantor Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan pada Rabu (13/1/16).
Pernyataan itu mengatakan, “karena memasuki wilayah perairan Iran dekat Pulau Farsi di Teluk Persia secara ilegal dan tidak ada izin, dua kapal Angkatan Laut Amerika dihentikan dan ditahan, setelah sebelumnya ingatkan oleh kapal IRGC, kesepuluh awak kapalnya yang terdiri sembilan Marinir laki-laki dan satu perempuan ditahan.”
Selanjutnya dikatakan, “Setelah pemeriksaan teknis dan operasional dilakukan oleh pihak yang terkait dibidang otoritas politik dan keamanan dan menentukan sifat di sengaja atau tidaknya awak kapal Angkatan Laut Amerika memasuki wilayah serta adanya permintaan maaf dari mereka, maka keputusan untuk membebaskan mereka di keluarkan. ”
Pernyataan itu mengatakan Amerika telah berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan, dan, “… Marinir Amerika yang ditahan kemudian dilepaskan ke perairan internasional di bawah pengawasan kapal Angkatan Laut IRGC ‘.”
Sementara itu, seorang pejabat AS tak dikenal dikonfirmasi CNN bahwa 10 Marinir telah dibebaskan dan menaiki kapal USS Anzio.
Pada saat menahan mereka, IRGC mengatakan, kapal Induk USS Harry S. Truman yang berada di dekatnya di perairan internasional, terpaksa memprovokasi lewat udara dan laut, menambahkan bahwa Angkatan Laut IRGC kemudian bertindak dengan hati-hati dan dengan kewenangnya, mengendalikan dan mengamankan wilayah.
“Para pejuang Angkatan Laut IRGC yang berani seperti sebelumnya, mempertahankan kedaulatan maritim Republik Islam Iran dan perbatasan di Teluk Persia dan Selat Hormuz,” kata pernyataan itu.
Sebelumnya pada hari itu, Laksamana Ali Fadavi, komandan Angkatan Laut IRGC, telah mencatat bahwa pelanggaran tersebut terjadi karena masalah teknis sistem navigasi kapal AS. Dia menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif telah menuntut permintaan maaf dari Amerika Serikat karena masukin wilayah tersebut tanpa izin.
” Zarif memegang sikap yang kuat dan tegas dan menyatakan bahwa ‘mereka (kru) berada di wilayah perairan kami dan Anda harus meminta maaf,’ “kata komandan IRGC.[]
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar