Kuliah ijtihad Ayatullah Makarim Syirazi hari ini, seperti biasa, dimulai dengan wejangan politik, akhlak, dan sosial.
Di permulaan kuliah, Ayatullah Makarim menguraikan sebuah hadis dari Imam Hasan Askari as yang menekankan supaya kita menyandang beberapa karakter: ketakwaan, kedermawanan, ketabahan, dan sikap penuh maaf.
“Memperhatikan kebutuhan orang sangatlah penting. Manusia tidak bisa mengatasi seluruh masalah yang dihadapi dengan tangannya sendiri,” tutur Ayatullah Makarim.
Pada kelanjutan kuliah, Ayatullah Makarim menguraikan tema HAM dunia. “Kita menyaksikan banyak kemajuan di berbagai bidang industri. Akan tetapi, kita menyaksikan bidang etika dan HAM sedang menjalani periode yang paling buruk.” Begitu tuturnya.
Ketika menyinggung kondisi HAM di Arab Saudi, Ayatullah Makarim menekankan, Arab Saudi memiliki sistem negara kabilah. Para pengeran kerajaan memiliki posisi penting dan menguasai sumber-sumber ekonomi. Kebebasan dan HAM di negara ini nol.
“Riyadh telah mengeksekusi mati 47 orang termasuk Syaikh Nimr dalam satu hari dan lantas menggantung tubuh mereka. Di samping itu, Riyadh juga melakukan agresi ke Yaman dan sedang membantai ribuan warga Yaman,” tukas Ayatullah Makarim.
Ayatullah Makarim menegaskan bahwa lembaga-lembaga internasional mengetahui Arab Saudi adalah sarang dan sumber terorisme. Akan tetapi, mereka hanya diam bungkam seribu bahasa.
“Arab Saudi melakukan seluruh bentuk kejahatan. Akan tetapi, PBB bungkam. Ketika kedubes Arab Saudi diserang, lembaga ini baru angkat bicara dan mengecam serangan ini. Lalu, ketika kedubes Iran dibom, mengapa tak satu pun suara yang muncul? Beginilah dolar-dolar minyak Arab Saudi telah menguasai lembaga dunia ini,” tandas Ayatullah Makarim Syirazi.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar