Selama ini, Republik Islam Iran selalu menghindari siasat yang bisa memunculkan pertikaian dan perseteruan di antara negara-negara Timur Tengah. Untuk itu, Tehran berharap seluruh negara yang memiliki pengaruh di dunia, terutama Rusia, memberikan kontribusi untuk memahamkan Arab Saudi supaya mengurangi setiap tindakan yang bisa menyulut perseteruan antara Riyadh dan Tehran.
Sebelum ini, ketika Turki dan Rusia mengalami hubungan panas lantaran Ankara menembak pesawat tempur Moskow, Iran telah melakukan banyak hak untuk mengurangi ketegangan. Sekarang giliran Moskowlah yang harus mempermainkan peran untuk mengurangi ketegangan Riyadh dan Tehran.
Sehubungan dengan kasus ini, Vladimir Putin memang pernah mengecam eksekusi mati Syaikh Nimr Al-Nimr. Menurut Putin, amat disayangkan sekali hal ini terjadi, karena ulama ini tidak pernah mengangkat senjata untuk menentang penguasa.
Ketika ditanya wartawan Jerman seputar serangan ke perwakilan diplomatik Arab Saudi di Tehran dan Masyhad, Putin menegaskan, “Serangan terhadap kedubes di dunia masa kini tidak bisa diterima. Sesuai informasi yang telah saya terima, pihak keamanan Iran telah menangkap para oknum yang telah melakukan penyerangan itu. Jika diperlukan, maka Rusia siap melakukan segala hal guna mengurangi ketegangan Riyadh - Tehran.”
Menurut Putin, pemutusan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Iran akan mempersulit kita dalam menemukan solusi untuk krisis Suriah dan memerangi terorisme.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar