4 Teroris di Sarinah Ditembak Mati, Satu Jenazah di RS Polri WNA Berpaspor Kanada dan Mantan Panglima JI: Ada Kombatan Baru Mengatasnamakan ISIS

Polisi saat memburu teroris di Sarinah. (Foto: Metrotvnews.com)

Polisi menembak mati empat teroris yang menyerang kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Saat ini polisi masih menyelidiki kelompok teroris ini.

"Empat pelaku berhasil kami tembak mati. Pelaku masih dievakuasi dan sedang diproses dari kelompok mana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal di kawasan Sarinah, Kamis (14/1/2016).

Iqbal mengatakan, sekitar pukul 11.00 WIB teroris menyerang pos polisi di perempatan Sarinah Thamrin. Dari pos polisi itu, ada polisi yang mengalami luka.


Setelah itu, teroris menyerang sebuah coffee shop di Gedung Djakarta Theater, yang lokasinya sekitar 100 meter dari pos polisi. Setelah itu, terjadi baku tembak polisi dengan teroris.

"Kami bergerak cepat melumpuhkan pelaku," ujar dia.

Iqbal mengimbau warga jangan panik, tetap menjalankan aktifitas seperti biasa. Menurut dia, proses evakuasi korban segera selesai. Setelah itu, aktivitas di kawasan Sarinah akan seperti biasa.




Satu Jenazah di RS Polri WNA Berpaspor Kanada

Jenazah korban ledakan di Sarinah (Foto: Metrotvnews.com/Whisnu)

Rumah Sakit Polri Sukanto Tanoto merilis hasil sementara identitas ketujuh korban ledakan dan penembakan di Sarinah. Ketujuh korban tersebut teridentifikasi enam warga negara Indonesia dan seorang warga negara asing berpaspor Kanada.

"Kami belum bisa ungkap, ketujuh jenazah itu warga sipil atau pelaku, nanti dilakukan pemeriksaan oleh penyidik," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kombes Rusdianto di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2016).

Rusdianto memastikan bahwa ketujuh korban itu semuanya laki-laki. Dari ketujuh korban tersebut, ada dua jenazah yang sudah diketahui identitasnya melalui kartu tanda penduduk (KTP).

"Setelah proses visum dan identifikasi selesai, oleh tim Inafis dan DVI Mabes Polri, kepolisian baru bisa rilis hasilnya," pungkas Rusdianto.

Sebelum baku tembak antara pelaku teror dan polisi, terjadi ledakan di gerai Starbucks di Djakarta Theater. Ledakan melahirkan kepanikan di tempat itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengatakan jumlah korban meninggal maupun luka bertambah. Korban menjadi 24 orang.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Charlian mengatakan, dua teroris tampak memegang senjata api di luar. Menurut Anton, mereka mungkin mau mengikuti pola peristiwa ledakan di Paris.

"Mereka (teroris) mau menyandera dua WNA. Ketika menyandera dua WNA kebetulan ketahuan oleh petugas. Kemudian mereka melemparkan bahan peledak kepada petugas dan terjadi tembak menembak," ucapnya.


Mantan Panglima JI: Ada Kombatan Baru Mengatasnamakan ISIS
Lokasi ledakan di Jakarta (Foto: Metro TV)

Polisi sudah memastikan pelaku teror bom di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, berasal dari kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Meski begitu, polisi masih terus mendalami kasus ini.

Mantan Panglima Jamaah Islamiyah Wilayah Jawa Tengah, Ustad Hadi alias Abu Gifari, punya pendapat lain. Dia mengaku sudah memprediksi jika pelaku teror itu dari kelompok yang mengatasnamakan ISIS.

"Harus dipahami bahwa paham ISIS tidak lagi membutuhkan pembinaan sebagaimana dulu kami di JI (Jamaah Islamiyah). Sekarang itu lebih ke gaya instan," kata Abu Gifari saat dimintai tanggapannya, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/1/2016).

Mantan Panglima Jamaah Islamiyah Wilayah Jawa Tengah, Ustad Hadi alias Abu Gifari. (Foto: Metro TV/Iwan Gumilar)

Abu Gifari menilai saat ini tokoh berpengalaman bisa menggalang pemuda lewat media sosial dan bergabung dengan ISIS. Menurutnya, ISIS di Indonesia dianggap belum terkonsolidasi dan terkonstruksi dengan jelas. "Dan pandangan ini sangat berbahaya. Ini jelas kombatan baru yang mengatasnamakan ISIS," tambahnya.

Aksi teror yang terjadi di Jakarta, lanjutnya, memiliki agenda lain yang begitu besar dampaknya. Insiden itu, kata dia, akan memicu melemahnya nilai rupiah, meroketnya bahan pokok, infiltasi luar yang semakin marak, serta semakin tingginya kesenjangan sosial.

"Aksi itu juga akan memicu demo besar-besaran, makin mengemukanya isu Sunni dan Syiah, mengkristalnya kembali gerakan jihadi takfiri yang dimotori ISIS, serta masuknya Amerika masuk dan amanlah Freeport. Inilah analisis saya," kata Abu Gifari.

Lima ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB di kawasan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat atau 1,7 kilometer dari Istana Negara. Ledakan disusul baku tembak antara polisi dan terduga teroris. Lima orang terduga teroris tewas dalam peristiwa ini. Dua masyarakat yang terdiri dari satu warga negara asing dan satu warga negara Indonesia ikut jadi korban. Sebanyak 17 korban luka.

(Metro-News/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Kamis, 14 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul 4 Teroris di Sarinah Ditembak Mati, Satu Jenazah di RS Polri WNA Berpaspor Kanada dan Mantan Panglima JI: Ada Kombatan Baru Mengatasnamakan ISIS. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/01/4-teroris-di-sarinah-ditembak-mati-satu.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS