Polisi anti huru hara Bahrain bentrok dengan pengunjuk rasa di kota Daih, 4 Januari 2016.
Pasukan polisi Bahrain menembakkan gas air mata dan peluru karet kearah para pendemo yang memprotes eksekusi ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr al-Nimr oleh Arab Saudi.
Bentrokan pecah pada Senin (4/1/16) setelah pengunjuk rasa berkumpul di kota al-Daih barat Manama, kata saksi mata. Puluhan pria dan wanita mengambil bagian dalam demonstrasi berteriak “turun dengan rumah Saud.”
Pertemuan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian demonstrasi serupa yang telah berubah menjadi kekerasan setelah eksekusi mati Nimr Januari 2. Sejak itu, demonstran turun ke jalan-jalan mengutuk eksekusi ulama.
Pengunjuk rasa Bahrain membawa potret Sheikh Nimr al-Nimr di kota Jidhafs, 3 Januari 2016. (Foto: AFP)
Demo terjadi meskipun peringatan rezim Bahrain yang akan penuntutan pidana bagi mereka yang memprotes eksekusi Sheik Nimr.
Sheikh Nimr adalah pendukung pemberontakan Bahrain melawan rezim Al Khalifa, yang dimulai pada bulan Februari 2011. Kerusuhan masih berlangsung meskipun mendapat serangan brutal dari rezim yang dibantu oleh ratusan pasukan Saudi yang dikerahkan untuk membubarkan unjuk rasa.
Eksekusi Sheikh Nimr telah memicu protes serupa di berbagai negara di seluruh dunia. Massa turun ke jalan-jalan di Iran, Irak, Pakistan, Kashmir India, Arab Saudi dan di tempat lain untuk melampiaskan kemarahan mereka atas eksekusi Nimr.
Sheikh Nimr, adalah kekuatan pendorong di belakang protes anti-rezim di Arab Saudi, ia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan pada 2014, yang terus memicu kecaman luas dari seluruh dunia. Namun Riyadh tetap mengeksekusinya meskipun telah mendapat seruan internasional untuk membatalkan vonis tersebut.
(Mahdi-News/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar