Posisi Pakistan dalam Perseteruan Iran dan Arab Saudi


Menteri Luar Negeri Arab Saudi berkunjung ke Islamabad dengan membawa sebuah delegasi tinggi. Akan tetapi, ia kembali ke Riyadh dengan membawa kegagalan.

Menurut rencana, Adil Al-Jubair harus memaksa Nawaz Syarif supaya menjadi anggota aliansi anti Da‘isy yang dipimpin oleh Arab Saudi. Jawaban Nawaz Syarif pendek, “Aliansi yang sangat bagus. Akan tetapi, kami tidak bisa ikut.”

Sebenarnya, hubungan baik antara Arab dan Pakistan bisa menjadikan Islamabad sebagai partner yang bisa dipercaya dan juga bisa menjadi penengah dalam ketegangan hubungan Riyadh dan Tehran ini.

Dari sisi lain, setelah kedubes Amerika untuk Tehran ditutup, Pakistan berperan sebagai pemelihara kepentingan Tehran di Washington.

Sekarang, tindakan terbaik yang bisa diambil oleh Pakistan adalah menjaga keseimbangan hubungan dengan Iran dan Arab Saudi. Sebelum ini, Riyadh juga telah membentuk sebuah koalisi untuk menyerang Yaman. Akan tetapi, negara ini gagal menarik simpati Pakistan.

Pakistan memiliki hubungan politik dan ekonomi istimewa dengan Iran sebagai sebuah negara tetangga. Untuk itu, Islamabad tidak akan mengeruhkan hubungan dengan Tehran hanya lantaran mengikuti koalisi-koalisi lokal dan bersifat sementara seperti masalah Suriah dan Da‘isy.

Sekarang, para pemain besar seperti PBB, Rusia, dan Amerika telah memasuki kasus Iran dan Arab Saudi. Pakistan bisa mempermainkan peran regional dalam hal ini.

(Daily-Beast/Shabestan/ABNS)

Ditulis Oleh : Unknown ~ Pada Sabtu, 09 Januari 2016

Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel kami yang berjudul Posisi Pakistan dalam Perseteruan Iran dan Arab Saudi. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Anda dipersilakan copy paste berita ini dengan mencantumkan url sumber : http://abnsnews.blogspot.com/2016/01/posisi-pakistan-dalam-perseteruan-iran.html

Subscribe for latest Dunia Penuh Berita


0 komentar:

PROFIL ABNS