Diskriminasi terhadap kaum minoritas di Amerika Serikat (AS), khususnya terhadap kaum Muslim terus meningkat. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan anggota Mahkamah Agung New York, Tahanie Aboushi.
Aboushi, yang saat ini menjadi pengacara lepas mengatakan, dirinya saat ini tengah mewakili empat orang, dimana tiga diantaranya adalah Muslim yang mendapatkan tindakan diskriminasi dari maskapai American Airlines.
Dirinya berujar, tindakan diskriminasi terhadap kaum minoritas di AS sudah dianggap sebagai hal yang biasa, oleh karena itu hal ini sering sekali terjadi. Diskriminasi semakin meningkat setelah adanya pernyataan-pernyataan yang diungkapkan oleh calon Presiden AS yang mendeskreditkan Muslim dan kaum minoritas lainnya.
"Saya pikil hal ini (tindakan diskriminasi) terus terjadi di kehidupan sehari-sehari," kata Aboushi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (20/1).
"Saat ini, tindakan diskriminasi lebih sering terjadi dibadingkan dengan yang orang pikirakan dan mengalami peningkatan karena iklim politik dan diskusi yang berlangsung mengenai Timur Tengah dan Muslim," sambungnya.
Menurut dokumen pengadilan, Ameciran Airline diduga membatalkan perjalanan empat orang itu dari penerbangan New York menuju ke Toronto pada bulan Desember 2015 hanya karena penampilan mereka.
(Sindo-News/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar