Ayatullah Uzhma Sayid Ali Khamenei menegaskan hal itu dalam pertemuannya dengan para Imam Shalat Jumat di seluruh Iran, Senin (4/1/2016).
Rahbar menilai pemilu parlemen dan Dewan Ahli Kepemimpinan Iran mendatang sebagai hal yang sangat penting.
Ayatullah Khamenei menuturkan, pemilu dari dimensi internal menimbulkan rasa kemandirian dan jati diri, sementara dari dimensi regional dan dunia, pemilu merupakan sumber harga diri dan reputasi Iran dan pemerintah negara ini.
Pemimin Besar Revolusi Islam Iran juga menyinggung ketamakan Amerika Serikat terhadap pemilu mendatang.
"AS berusaha menjauhkan masyarakat dari tujuan-tujuan revolusi dan dekatnya Iran dengan tujuan-tujuannya. Namun bangsa besar dan penuh waspada Iran bertindak untuk menolak keinginan musuh, baik di pemilu maupun di berbagai hal lainnya," imbuhnya.
Rahbar lebih lanjut menilai penerimaan hasil sah pemilu sebagai dimensi lain perlindungan terhadap hak masyarakat.
Ayatullah Khamenei menuturkan, ketika pusat-pusat yang sah mengumumkan hasil pemilu dan mengkonfirmasinya, maka penentangan terhadap hasil tersebut berlawanan dengan hak masyarakat.
Rahbar juga menyinggung pihak-pihak asing yang berusaha untuk memprovokasi internal Iran, melancarkan propaganda politik dan berbagai metode lainnya. Beliau menegaskan, semua harus waspada terhadap "penyusupan."
Di bagian lain pidatonya, Ayatulah Khamenei menyinggung kehadiran luas hingga 40 juta rakyat Iran dalam pemilu presiden tahun 1388 HS. Beliau menuturkan, pada tahun tersebut, sebagian pihak telah menimbulkan kerugian besar terhadap Iran dengan perkataan pengingkarannya.
"Front luas musuh-musuh Revolusi Islam dan rakyat Iran selalu melanjutkan upayanya dengan berbagai konspirasi, sebab, mereka merasa terancam dengan meluasnya ide dan pemikiran Islam murni di berbagai wilayah," kata Rahbar ketika mengingatkan situasi sensitif saat ini.
Menurutnya, pemikiran Islam murni menyebar laksana hembusan angin lembut dan semerbak bunga, yang akan membimbing manusia yang kuat dan efektif di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, musuh-musuh Islam menarget Republik Islam Iran dengan bom-bom politik dan propaganda untuk melawan realitas tersebut.
(IRIB-Indonesia/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar