Ayatullah Uzhma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan hal itu dalam pertemuan dengan Abdullah Abdullah, Pemimpin Eksekutif Pemerintah Afghanistan di Tehran, ibukota Iran, Selasa (5/1/2016).
"Iran menilai keamanan, ketentraman dan kemajuan Afghanistan sebagai keamanan dan kemajuannya sendiri," kata Ayatullah Khamenei ketika menyinggung sejarah dan potensi besar dari kerjasama antara Iran dan Afghanistan.
Rahbar lebih lanjut mengingatkan kembali dukungan Iran kepada rakyat Afghanistan termasuk penentangan unik Iran terhadap pendudukan Uni Soviet dan dukungan negara ini kepada Mujahidin Afghanistan.
"Iran saat ini juga berada di samping rakyat Afghanistan dan menjadi tuan rumah bagi sekitar 3.000.000 warga negara itu," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei menilai kehadiran 16.000 mahasiswa dan alumni Afghanistan di Iran sebagai sebuah peluang bernilai bagi negara ini.
Pemeritah Afghanistan, kata Rahbar, harus menciptakan motivasi untuk mendorong para alumni tersebut untuk kembali dan melayani negara mereka.
"Perluasan level kerjasama antara Iran dan Afghanistan akan menguntungkan kedua belah pihak. Sejumlah persoalan seperti masalah perbatasan perairan (di sungai Helmand) harus diselesaikan dengan ketulusan dan kerjasama," jelasnya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran lebih lanjut mengkritik kebijakan yang mengisolasi Mujahidin Afghanistan dalam beberapa tahun lalu.
Di bagian lain pernyataannya, Ayatullah Khamenei menyinggung pembunuhan oleh Amerika Serikat di Afghanistan yang telah menimbulkan kerugikan besar terhadap negara ini.
AS, kata Rahbar, hingga sekarang tidak melepaskan Afghanistan, namun mengingat rakyat negara ini memiliki semangat perlawanan dan agama yang tinggi dan bahkan terkenal dalam sejarah, maka tidak akan ada penjajahan yang bisa bertahan di Afghanistan.
(IRIB-Indonesia/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar