Pemimpin Besar Revolusi (Rahbar) dengan sangat mengecam eksekusi Syaikh Nimr Baqir al-Nimr mengungkapkan, tidak diragukan lagi darah syahid yang teraniaya dan tidak bersalah ini akan berdampak cepat dan pembalasan Ilahi akan menimpa para politisi Saudi.
seperti dikutip dari kantor Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi, Minggu (3/1) dalam pertemuan pelajaran Bahtsul Kharij Fiqih, sangat mengecam kejahatan besar Saudi karena membuat syahid Syaikh Nimr dan dengan menegaskan kelaziman rasa tanggung jawab dunia di hadapan kejahatan tersebut dan kejahatan-kejahatan serupa Saudi di Yaman dan Bahrain mengingatkan, tidak diragukan lagi penumpahan darah syahid teraniaya ini akan berdampak cepat dan pembalasan Ilahi akan menimpa para politisi Saudi.
"Ulama teraniaya ini tidak mensuport masyarakat untuk bergerak membawa senjata dan juga tidak melakukan konspirasi secara diam-diam, bahkan satu-satunya perbuatan yang ia lakukan adalah mengkritik secara terang-terangan dan melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar yang didorong oleh fanatisme dan antusiasme agama,” ucap beliau.
Rahbar menyebut kesyahidan Syaikh Nimr dan penumpahan darah beliau sebagai suatu kesalahan politik pemerintah Saudi dan menambahkan, Allah tidak akan melepaskan darah orang yang tidak berdosa dan darah yang tertumpah dengan tidak adil akan sangat cepat menimpa para politisi dan pelaku rezim tersebut.
Beliau dengan sangat mengkritik kebungkaman pengklaiman kebebasan, demokrasi, HAM, dan dukungan mereka terhadap rezim Saudi yang telah menumpahkan darah seorang yang tak berdosa hanya dikarenakan kritik dan protes menegaskan, dunia Islam dan seluruh dunia harus memiliki rasa tanggung jawab atas masalah tersebut.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut penyiksaan dan penganiayaan masyarakat Bahrain oleh para militer Saudi, penghancuran masjid, rumah-rumah mereka dan demikian juga pembombardiran masyarakat Yaman, yang sudah lebih dari 10 bulan termasuk contoh lain dari kejahatan-kejahatan rezim Saudi. "Mereka yang benar-benar tertarik dengan masalah nasib kemanusiaan dan nasib HAM dan keadilan harus menindaklanuti masalah tersebut dan tidak semestinya acuh tak acuh terhadap kondisi ini,” tegas beliau.
Demikian juga Rahbar menambahkan, dapat dipastikan bahwa kesyahidan Syaikh Nimr akan dikaruniai Allah dan tidak diragukan lagi pembalasan Ilahi akan menimpa orang-orang zalim yang telah menganiaya jiwanya dan ini adalah merupakan sumber pelipur lara.
(IQNA/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar