Berbagai tokoh besar, organisasi dan lembaga-lembaga di berbagai belahan dunia seperti Yaman, Bahrain, Pakistan, Palestina dan Kuwait mengecam dieksekusinya Syaikh Nimr Baqir Al-Nimr.
Tak lama setelah dieksekusinya Syaikh Nimr Baqir Al-Nimr, seorang ulama Syiah di Arab Saudi, protes masyarakat dari berbagai belahan dunia mulai terdengar.
Misalnya di Yaman, gerakan nasional Ansharullah dalam pernyataan yang disampaikan tak lama setelah berita eksekusi Syaikh Nimr tersebar menegaskan, “Keluarga Sa’ud telah mengeksekusi ulama Syiah atas tuduhan terorisme yang tak terbuktikan!”
Shaleh Asyur seorang wakil majelis dan pejabat Kuwait dalam sebuah konfrensi pers mengutuk kerajaan Sa’udi atas hukuman mati yang dijalankan terhadap Syaikh Nimr. Ia mengatakan, “Syaikh Nimr tidak membunuh siapapun, tidak meledakkan bom sekalipun, ia hanya menuntut kebebasan dan keadilan untuk rakyat Arab Saudi.”
Asyur menambahkan, “Senjata Syaikh Nimr hanyalah ketegasan-ketegasan pidatonya, bukan kekerasan.”
Hizbullah di Lebanon juga mengecam Saudi atas ketololan itu. Begitu juga Syaikh Abdul Amir Qablan ketua sebuah organisasi musyawarah umat Islam di Lebanon menyatakan, “Hukuman mati yang dijalankan atas Syaikh Nimr adalah kesalahan besar Arab Saudi.”
Sayid Syafaqat Al-Syirazi, seorang aktifis persatuan di Pakistan menyatakan, “Kekejaman ini telah melukai hati jutaan manusia.”
Gerakan Ahlul Haq di Iraq dalam sebuah pernyataan menegaskan, “Hukuman itu muncul dari emosi dan kedengkian keluarga Sa’ud.”
Front Kebebasan Palestina menyatakan, “Tindakan Al Sa’ud ini bukti keinginan mereka akan berkobarnya kebencian antar kaum dan umat beragama.”
Rakyat Bahrain juga berunjuk rasa setelah shalat dhuhur hari ini dan mengecam kezaliman rezim penguasa Al Sa’ud.
Syaikh Badruddin Hasun ketua mufti Suriah juga turut mengutuk kerajaan Arab Saudi terkait eksekusi Syaikh Nimr.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar