Pengamat keamanan dan intelijen Amerika Serikat (AS) Robert Baer menilai ketegangan hubungan antara Iran dan Arab Saudi belakangan ini dipicu oleh keinginan Saudi untuk membuyarkan kesepakatan nuklir Iran dengan enam negara terkemuka dunia yang tergabung dalam kelompok P5+1.
“Saya kira, Arab Saudi berniat mencelakakan perjanjian ini. Perjanjian ini adalah tragedi bagi Saudi. Segala bentuk kedekatan Iran dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan menguntungkan Saudi, dan karena itu Saudi ingin merenggangkan antara keduanya,” ujar Baer kepada CNN, sebagaimana dikutip IRNA, Selasa (5/1).
Bair mengaku prihatin karena, menurutnya, perang proksi hendak diseret kepada konfrontasi langsung antara Iran dan Saudi.
Dia menambahkan bahwa Saudi sangat terpukul oleh dukungan Rusia kepada pemerintah Suriah yang didukung Iran dan Hizbullah Lebanon.
“Iran menyokong Suriah. Beberapa orang Iran terbunuh. Hizbullah juga berperang di Suriah dan kehilangan banyak anggotanya. Meski demikian mereka tak kendur dan tetap ingin mengalahkan para Salafis (Wahhabi) yang didukung Arab Saudi. Terjadi perang proksi di Suriah, dan kita kuatir kasus ini menjurus kepada konfrontasi langsung antara Iran dan Saudi,” terangnya.
Saat ditanya apakah kemelut Iran – Saudi ini baru muncul atau sudah lama, Baer mengatakan, “Konflik ini sudah lama terjadi dan bermula sejak revolusi Iran pada tahun 1979. Saudi merasa terancam oleh revolusi ini.”
Dia juga menyebutkan bahwa di negara-negara Arab Teluk Persia, termasuk Uni Emirat Arab, terdapat banyak warga berdarah Iran dan bermazhab Syiah. Demikian pula di Bahrain yang warga Syiahnya bahkan menempati 70 persen dari total penduduknya.
Menurutnya, Teluk Persia sudah kini menjadi ajang instabilitas dan rawan konflik.
Dia mengatakan, “Rudal bisa saja ditembakkan, lalu diperlukan reaksi. Apa yang terjadi di Suriah antara Turki dan Rusia di mana jet tempur Rusia menjadi sasaran tembak mengapa tak akan terjadi di Teluk (Persia)?”
Robert Baer menyebutkan bahwa Angkatan Laut AS di Teluk Persia dan Laut Tengah kini sedang bersiaga penuh untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk.
(Liputan-Islam/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar