Indonesia sudah mulai diperhitungkan dalam dunia telekomunikasi. Terbukti dengan adanya tawaran dari Iran dan Turki, kata Djakaria Purawidjaja di sela-sela pameran telekomunikasi internasional kemarin.
“Iran menawarkan kita ikut tender stasiun bumi satelit di Teheran. Turki sudah menjajaki sewa satelit kita,” kata Dirjen Postel.
Hal ini berarti menjadi titik tolak untuk semakin memacu industri telekomunikasi. Industri di bidang telkom tak akan berkembang kalau tidak ada pasarnya. “Karena itu, kita siapkan pasarnya,” kata Djakaria.
Sambil berkeliling dari satu stand ke stand lain, Djakaria mengakui bahwa telekomunikasi sudah merupakan primadona dalam mendorong pertumbuhan industri maupun perdagangan. “Karena itu kebutuhan akan telekomunikasi tumbuh dengan cepat pula,” katanya.
Di sisi lain, Sonny Pasaka selaku direktur multi media promo mengakui sepinya pengunjung pameran internasional di hari pertama itu. Tetapi ia berharap, pada hari kedua dan ketiga, lebih-lebih dengan diselenggarakannya seminar, pengunjung akan melimpah ruah.
“Kita sudah mengirimkan undangan ke sepuluh universitas agar menggerakan mahasiswanya menghadiri pameran dan mengikuti seminar. Apalagi besok diisi oleh pakar komunikasi Alwi Dahlan,” kata Sonny.
Peserta dari Perancis, France Telecom, tak mau ketinggalan berpartisipasi. Menurut Marc Wilkie, general representative France Telecom RRO, perusahaannya merupakan ke-4 besar dunia yang ikut mensukseskan pameran telekomunikasi internasional di Indonesia ini.
France Telecom juga akan menggelar seminar “Challenging the Digital Age of Telecommunications in the Global Implications” dan sebuah persentasi tentang “Telecomunication Network Management” oleh Mr. Rene Garandel. Di areal 80 meterpersegi, perusahaan Perancis ini menggelar kecanggihan teknologi yang dimilikinya, antara lain Public Networks, managemen, dan peralatan network, bahkan sampai kepada multimedia.
(Harian-Terbit/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar