Oleh: Ayatullah Husein Ali Montazeri
Bismillahirrahmanirrahim.
Seperti saudara-saudara ketahui, sesudah kemenangan Revolusi Islam di Iran, dunia Islam menjadi pusat perhatian musuh-musuh lama Islam dan kaum Muslimin, terutama si setan besar Amerika Serikat dan Zionisme. Setiap hari negeri-negeri kaum Muslimin ---- dalam berbagai cara --- dihadapkan dengan perpecahan dan konfrontasi. Rencana terakhir yang tujuannya justru untuk perpecahan dan saling konfrontasi ini adalah rencana Fahd atau Camp David kedua.
Pada saat ini dunia Islam telah mendapat inspirasi secara langsung dari Revolusi Iran yang berdasarkan gerakan kebangkitan Islam dengan titik porosnya adalah pemimpin besar Revolusi, Imam Khomeini.
Dalam hubungan ini patut kita kutip ayat Al-Qur’an, “Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati” ( QS Al-Hajj, ayat 32). Nabi Muhammad saw dan para pemimpin Islam --- berlawanan dengan hasrat musuh-musuh Islam.--- menyadari bahwa perhatian yang lebih besar harus dicurahkan kepada ajaran-ajaran dan presep-presep Islam yang dimuliakan dan dihormati oleh ummat Islam yang besar.
Salah satu dari presep-presep Islam adalah Hari Maulid Nabi Besar Muhammad saw. Dalam hal tanggal kelahiran Nabi Besar itu sendiri bukan tidak terdapat perbedaan pendapat, namun sebenarnya Hari Maulid itu adalah titik permulaan sejarah baru ummat manusia. Adalah relefan sekali untuk merayakan “Pekan Persatuan Ummat Islam” pada tanggal 12 sampai dengan 17 Rabiul Awal, sehingga atas dasar kerjasama, kaum Muslimin --- insya Allah --- dapat menyusun sebuah program yang luas dan besar, baik di dalam maupun luar negeri. Tentu, suara Revolusi Islam di Iran akan didengar oleh bangsa-bangsa yang tertindas dan terhina.
Semoga Allah SWT melimpahkan kedamaian dan berkah-Nya kepada saudara-saudara sekalian. [**]
Dikutip dari Majalah Yaum Al-Quds, Rabiul Awal 1403 H.
(Diskusi-Kliping-Iran/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar