Foto: Haidir Faruq Maududi.
Foto: Maulana Abul A’la Maududi
Haidir Faruq Maududi, seorang ulama Pakistan --- yang juga adalah putra Maulana Abul A’la Maududi --- mengeluarkan pernyataan (pada 1 Agustus 1982) bahwa satu-satunya jalan untuk perjuangan melawan zionisme dan imperialisme adalah mempersatukan ummat Islam di bawah pimpinan Imam Khomeini.
Dalam suatu wawancara khusus dengan surat kabar “Star” yang terbit di Karachi, ia berkata bahwa Dunia Islam berada dalam keadaan yang buruk disebabkan perpecahan di antara berbagai kelompok, dan satu-satunya harapan dalam kegelapan ini adalah Imam Khomeini.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Imam Khomeini telah menolak dua Super Power (Amerika Serikat dan Uni Sovyet) dan telah membuat bangsa Iran menjadi suatu bangsa yang bebas merdeka. Ini menunjukkan --- kata ulama Pakistan itu --- bahwa Imam Khomeini merupakan sosok pemimpin Dunia Islam yang terbesar pada masa kini.
“Dengan mengadakan pemilihan pada suasana yang penuh dengan berbagai masalah dan dengan keberhasilannya mempertahankan negerinya dari agresi Irak, Imam membuktikan bahwa kemenangan dalam front ini menjadi mungkin berkat persatuan dan iman,” lanjut Faruq Maududi.
Faruq juga mengatakan bahwa semua raja-raja menentang Revolusi Islam dalam rangka mempertahankan kepentingan pribadi mereka. Terlebih lagi karena revolusi tersebut dapat memberikan inspirasi kepada negeri-negeri lain, terutama negeri-negeri kaum Muslimin. (Majalah Yaum Al-Quds mengutib pernyataan Faruq Maududi dari “Message of Revolution”, September 1982). [**]
Dikutib dan diedit dari Majalah Yaum Al-Quds, Rabiul Awal 1403 H
(Diskusi-Kliping-Iran/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar