Petugas pemadam kebakaran bekerja keras padamkan kobaran api yang melanda Haifa,Israel
Akhir-akhir ini dunia dihebohkan oleh kebakaran besar yang melanda Haifa,Israel yang terus menjadi sorotan publik Internasional. Akibat besarnya si jago merah, puluhan ribu orang harus dievakuasi dan juga banyak orang yang harus ke rumah sakit karena menghirup asap tebal.
Banyak negara yang melibatkan diri memadamkan si jago merah yang mengamuk di tanah Israel. Antara lain yaitu Rusia, Turki, Yunani, Italia, Kroasia, dan Siprus dan juga Palestina. Bantuan Palestina untuk Israel diberikan karena panggilan kemanusiaan, padahal telah diketahui pasukan Israel kerap menyerang dan membuat rakyat Palestina menderita.
Sikap Palestina itu mendapat sorotan dan menuai pujian di berbagai belah pihak termasuk dunia. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ucapan tersebut disampaikan oleh Bibi –sapaan akrab Netanyahu- kepada Abu Mazen –julukan Abbas- lewat sambungan telefon.
“PM Netanyahu mengontak Presiden Otoritas Palestina Abu Mazen dan berterima kasih atas kiriman anggota pemadam kebakaran untuk mengatasi api. PM Netanyahu juga mengapresiasi warga Yahudi dan Arab bersedia membuka rumah mereka bagi yang terkena dampak kebakaran,” bunyi siaran pers Israel, mengutip dari Sputnik, Minggu 27 November 2016.
Namun ucapan terima kasih itu dinilai oleh tidak dipandang cukup Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina (PA). Kementerian merasa kesal lantaran Israel mengapresiasi bantuan negara-negara asing, akan tetapi bantuan Palestina itu kurang diapresiasi oleh Israel.
Menurut kementerian itu, sikap Israel yang mengecualikan Palestina saat mengapresiasi bantuan negara-negara asing telah mengecewakan.
Meski kesal, kementerian itu tidak memungkiri sikap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang pada Sabtu malam menelepon Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang mengucapkan terima kasih.
Upaya memadamkan kebakaran itu, Palestina pengiriman delapan truk pemadam kebakaran dan puluhan petugas pemadam kebakaran untuk mengatasi kebakaran yang mengamuk di sejumlah wilayah Israel.
”Keputusan Palestina untuk membantu dalam upaya memadamkan kebakaran di Israel dilakukan sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan, (sesuai) aturan dan kewajiban, dan tidak dengan harapan menerima imbalan dari pemerintah Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan hari Senin 18 November 2016, seperti dikutip The Jerusalem Post, semalam.
Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Israel menerbitkan pengumuman media sosial berisi ucapan terima kasih kepada negara-negara asing yang membantu Israel mengatasi kebakaran hebat yang melanda wilayah Israel utara dan tengah.
Dalam pengumuman itu, apresiasi yang diberikan Israel terhadap Palestina digambarkan sangat kecil. Sedangkan apresiasi kepada negara-negara asing lainnya seperti Amerika Serikat, Yunani, Prancis, Turki dan lainnya digambarkan sangat besar termasuk dengan ilustrasi warna-warni pesawat dan bendera masing-masing negara.
”Pesan itu memalukan dan tidak benar mewakili partisipasi petugas pemadam kebakaran Palestina,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Palestina.
”Ini merupakan upaya untuk memangkas peran kemanusiaan dari negara Palestina di dunia.” Sambungnya.
Sedikitnya 60 ribu warga harus diungsikan keluar kota dan 130 orang dirawat di sejumlah rumah sakit setelah api menyebar dengan begitu cepat. Sebagian besar dari korban kebakaran di Israel menderita gangguan pernapasan akibat menghirup asap. Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Gilard Erdan, menduga ada pihak-pihak yang sengaja memicu kebakaran.
(The-Jerusalem-Post/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar