Pada masa Imam Hasan as keyakinan orang-orang tidak sesuai dengan harapan-harapan Islam, dan juga tidak adanya individu-individu yang mampu memikul tanggung jawab untuk memimpin umat Islam kala itu, oleh karena itu Imam Hasan as mengambil solusi untuk melakukan perdamaian
Bertepatan dengan hari syahadahnya Imam Hasan as, salah seorang peneliti ilmu-ilmu Islam, Hujjatul Islam Muhamad Tazeh Arani menyebut bahwa salah satu hal yang mendasari pemerintahan yang hak dan batil ialah pengetahuan dan kebodohan.
Beliau menambahkan, hal ini juga yang mendasari pemerintahan Rasulullah saww dan juga dalam pemerintahan Imam Hasan Mujtaba as, dan sebagian upaya dilakukan Rasul saww dan Imam Hasan as ialah terfokus dalam memerangi hawa nafsu dan cinta dunia orang-orang, dengan begitu berangkat dari tema ini bisa dikatakan sebagai kesamaan kedua pemerintahan ini.
Hujjatul Islam Muhammad Arani menuturkan bahwa namun begitu terdapat perbedaan antara kedua pemerintahan ini, struktur keyakinan masyarakat sejak dimulainya dakwah nabi Muhammad saww hingga saat hijrah sampai pada fase dimana pemerintahan Islam menemukan perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan.
Perbedaan lainnya antara pemerintahan Rasulullah saww dan Imam Hasan as ialah bahwa pada masa ketika Rasulullah saww masih hidup selain orang-orang Yahudi, orang-orang musyrik Mekkah dan qabilah-qabilah di sekitar Madinah, orang-orang munafiq dan orang-orang yang mau menang sendiri termasuk dua musuh tersembunyi dan berbahaya yang harus dihadapi Rasulullah saww.
Sementara pada masa Imam Hasan as keyakinan orang-orang tidak sesuai dengan harapan-harapan Islam, dan juga tidak adanya individu-individu yang mampu memikul tanggung jawab untuk memimpin umat Islam kala itu, oleh karena itu Imam Hasan as mengambil solusi untuk melakukan perdamaian.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar