Departemen Pendidikan Palestina melaporkan syahidnya 19 siswa Palestina syahid dan 102 siswa lainnya ditangkap sejak awal intifadah.
Mengutip Al-Quds Press, Departemen Pendidikan Palestina meminta semua lembaga hukum dan kemanusiaan untuk mendesak Israel menghentikan pelanggaran berkelanjutan terhadap sektor pendidikan. Lembaga-lembaga tersebut juga diminta aktif mengekspos tindakan biadab Israel di jejaring internet lokal, internasional, chanel-chanel politik dan diplomatik.
Dalam laporannya, Departemen Pendidikan Palestina menyebutkan adanya pelanggaran selama intifadah pada bulan Oktober dan November lalu. Selama kurun waktu tersebut, rezim Zionis telah membunuh seorang karyawan kementerian pendidikan dan 19 orang siswa.
Sebanyak 462 siswa dan 33 guru mengalami luka-luka akibat serangan rudal, tembakan peluru timah dan dan plastik, gas air mata, pemukulan dan tindakan penyiksaan lainnya selama dua bulan tersebut.
Menurut laporan tersebut, 102 siswa dan 9 guru pria dan wanita ditahan. Sementara 17 guru dan 21 siswa dibunuh dalam tahanan tersebut.
Laporan juga menyebutkan akibat serangan tersebut. Sekira 45 buah sekolah telah diserang tentara Israel. Para guru dan siswa dipukuli dan disiksa. Mereka dikumpulkan di halaman sekolah. Sementara tentara Israel melempar gas air mata dan memberondongkan tembakan peluru timah dan plastik ke arah bangunan sekolah. Akibatnya, 220 guru tidak bisa mengajar dan 803 buah bangunan kelas hancur.
Dalam lanjutannya, laporan tersebut mengatakan, 18 sekolah yang diserang 20 kali terpaksa diliburkan separuh waktu, dan 73 sekolah lainnya diliburkan secara total.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar