Diberitakan ISIS telah mengeksekusi mati lebih dari 300 polisi dan tentara Iraq di kota Mosul. Muhammad Surci salah seorang petugas keamanan setempat mengatakan, “Semua korban adalah polisi, militer dan aparat keamanan.”
Saat diwawancarai oleh Sumeria News Surci mengatakan, “Mereka mengeksekusi mati para korban dengan tembakan senapan.”
“Tindakan tersebut adalah bukti ketakutan mereka terkait gencarnya serangan militer Iraq terhadap teroris-teroris Takfiri,” tambahnya.
Ia menegaskan, “ISIS di kota Mosul telah terpojok dan apapun yang mereka lakukan hanya sekedar usaha untuk melepaskan diri dari keterancaman itu.”
Ismail Mahlawi salah seorang komandan operasi militer Iraq di propinsi Al-Anbar memberitakan, “ISIS sempat membunuh sekelompok wanita, anak-anak dan para manula karena mereka berusaha kabur dari ancaman teroris atau karena tidak bersedia membantu mereka.”
ISIS sejak 10 Januari 2014 menguasai kota Mosul di Iraq. Kota itu mengalami krisis keamanan karenanya. Tentara Iraq melancarkan serangannya untuk merebut kembali kota itu dari cengkraman teroris-teroris ISIS. Kerap terjadi baku tembak antara kedua belah pihak di kota itu sampai saat ini.
Perdana Menteri Iraq Haidaer al-Abadi menyatakan bahwa kelompok Negara Islam Iraq dan Suriah atau ISIS akan berakhir pada tahun 2016.
Pernyataan itu menyusul perebutan kembali gedung pemerintah di Kota Ramadi yang sempat dikuasai oleh kelompok teror tersebut.
Selain itu, pasukan Iraq juga menguasai sebagian wilayah Ramadi.
"Tahun 2016 bakal menjadi tahun kemenangan besar ketika keberadaan Daesh (ISIS) di Iraq akan berakhir," kata Abadi dalam pidatonya yang disiarkan televisi negara.
"Kami sedang berusaha membebaskan Mosul, dan ini akan menjadi serangan fatal bagi Daesh," kata dia.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar