Supaya bisa memelihar pasar di Asia, perusahaan minyak Arab Saud Aramco menurunkan harga minyak yang hendak dijual.
Keputusan ini diambil oleh Aramco ketika Iran yang baru saja terlepas dari jeratan embargo Barat ingin memasuki pasar dunia.
Asia Timur dan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Cina termasuk para pembeli utama minyak Iran. Akan tetapi, dalam beberapa tahun lalu, lantaran embargo Barat, mereka mengurangi pembelian minyak dari Iran dan menggantikannya dengan Arab Saudi.
Menurut rancangan universal, Arab Saudi dalam dua puluh tahun mendatang ingin mengirimkan 70 persen minyaknya ke pasat Asia. Akan tetapi, kehadiran Iran dalam kondisi ini sangat tidak menggembirakan rezim Riyadh.
Pasar Asia sangat penting bagi Iran dan Arab Saudi. Untuk itu, Riyadh enggan menarik diri sekalipun satu inchi dari posisi yang selama ini telah digapai. Perseteruan ini bisa menyebabkan pertikaian dan goncangan di pasar dunia dalam beberapa minggu mendatang.
Dalam tahun 2016 ini, Iran akan menambah jumlah produksi minyak sebesar 600 hingga 800 ribu barel per hari. Pada tahun 2015 lalu, Arab Saudi telah memecah rekor dan memproduksi minyak sebesar 10 juta barel.
Jangan kita lupakan. Arab Saudi sedang terjerat dua perang: Yaman dan Suriah. Kebutuhan untuk menambah pendapatan akan menyulut perseteruan dengan negara lain.
(World-Oil/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar