Tak lama setelah tersebarnya berita keputusan Arab Saudi untuk ikut serta dalam perang di Suriah, koran Independent menulis sebuah analisa dan menganggap keputusan itu bakal menimbulkan banyak masalah di Timur Tengah
Menurut analisa tersebut, keputusan Saudi untuk mengirim pasukannya ke Suriah bakal memperburuk krisis Suriah. Bahkan bagi situasi di Riyadh pun hasilnya lebih mengkhawatirkan lagi.
Pernyataan Saudi itu disampaikan di saat-saat solusi perundingan perdamaian Suriah di Jenewa nampak tak berhasil dan perang antara militer Assad dengan dukungan Rusia terhadap teroris-teroris ISIS semakin memanas.
Rusia pun semakin buruk hubungannya dengan Turki dikarenakan isu terorisme di Suriah ini. Ankara menuduh Moskow mendukung pemerintah Suriah untuk memblokade Aleppo sedangkan Rusia menuduh Ankara sebagai pro teroris dan berencana untuk menyerang Suriah.
Dalam kondisi seperti ini jika militer Saudi masuk ke Suriah, mereka akan berada dalam kondisi yang rumit. Meskipun secara resminya mereka mengaku mengirim pasukan untuk memerangi teroris, bisa saja mereka bakal terlibat perang melawan militer Iran dan Hizbullah di Suriah. Hal itu bisa memicu perang antara dua negara besar Suni yakni Arab Saudi dengan negara besar Syiah yakni Iran.
Selama ini sebenarnya Arab Saudi dan beberapa negara Arab yang menjadi koalisinya adalah bagian dari koalisi internasional untuk memerangi ISIS di Suriah. Namun mereka tidak hadir di Suriah karena fokus melakukan serangan bertubi-tubi terhadap Ansharullah di Yaman.
(Independent/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar