Dalam sebuah laporan yang diberitakan oleh radio Austin disebutkan bahwa Recep Tayyip Erdogan merasa kesal karena militer pemerintah Suriah berhasil merebut kembali kawasan Nubl dan Al-Zahra dari tangan para teroris.
Kawasan Nubl dan Al-Zahra di Suriah adalah dua kawasan berpenduduk mayoritas Syiah. Sebelumnya kedua kawasan itu dikuasai oleh teroris-teroris ISIS. Namun kini teroris-teroris takfiri telah kabur dari dua kawasan tersebut berkat kemenangan militer Suriah.
Namun herannya, presiden Turki kesal karena kemenangan militer Suriah merebut dua kawasan itu. Begitu juga dewan keamanan nasional Turki terkejut dengan terdengarnya kabar tersebut. Erdogan pun meminta diadakannya pertemuan luar biasa untuk membicarakan perkembangan terakhir Suriah.
Radio Austin juga memberitakan keberhasilan militer Rusia dalam membongkar jaringan informasi Turki dan membuktikan bahwa intelijen Turki punya andil dalam krisis Suriah.
Pembebasan Nubl dan Al-Zahra tampak mengecewakan Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri AS John Kerry menuding pemerintah Suriah dan Rusia berusaha menyelesaikan krisis melalui jalur militer dan mengabaikan jalur diplomatik.
Dia mengatakan bahwa serangan udara Rusia ke kota Aleppo sangat mengusik upaya perdamaian. Menurutnya, serangan Rusia itu ditujukan bukan kepada kepada kelompok teroris ISIS, melainkan terhadap kubu oposisi Suriah.
Kecaman terhadap militer Suriah juga dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius. Dia menilai kepungan pasukan Suriah terhadap kelompok-kelompok oposisi bersenjata di kota Aleppo ditujukan untuk menekan kota tersebut.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar