Ribuan demonstran yang kebanyakan adalah kaum perempuan berunjuk rasa di Sarajevo menolak peraturan dilarangnya hijab di Bosnia.
Samirah Zunij Vilagic salah satu aktivis yang hadir dalam aksi unjuk rasa di Sarajevo mengatakan, “Kami di sini berkumpul untuk memprotes diskriminasi yang dilakukan terhadap umat Islam di negeri ini.”
Ia menambahkan, “Pelarangan hijab bertentangan dengan hak-hak umat Islam di Bosnia. Jika hijab dilarang artinya umat Islam di negeri ini tidak diberi hak menjalankan ritual keagamaannya.”
Unjuk rasa tersebut berlangsung menyusul diberlakukannya peraturan larangan hijab karena hijab merupakan simbol agama. Pemerintah melarang penggunaan simbol-simbol agama termasuk hijab di tempat-tempat umum seperti sekolahan dan kantor-kantor.
Para demonstran berkumpul di pusat kota sekitar satu jam dengan membawa spanduk-spanduk yang berisi kecaman terhadap diberlakukannya aturan-aturan tersebut.
Salah seorang demonstran berusia 33 tahun berkudung biru yang hadir dalam aksi unjuk rasa tersebut mengatakan, “Kami datang ke sini untuk membuktikan bahwa kami tidak bersedia menjadi korban diskriminasi.”
Populasi Bosnia berjumlah 3.8 juta jiwa dan 40 persen dari penduduknya beragama Islam.
Sebelum Bosnia terpisah dari Yugoslavia dan dipimpin oleh pemerintahan komunis, hijab secara total dilarang di negeri itu hingga kemerdekaannya pada tahun 1992.
(AFP/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar