Kebijakan Arab Saudi dalam menyatakan kehendaknya untuk mengirim pasukan ke Suriah membangkitkan berbagai respon yang bermacam-macam.
Secara resmi Arab Saudi berniat mengirim pasukan ke Suriah untuk memerangi teroris-teroris ISIS di negeri Syam. Tapi sebenarnya Arab Saudi ingin mebantu pasukan-pasukan teroris di Suriah.
Arab Saudi justru pendukung sejadi kelompok-kelompok teroris ISIS, Jabhah Al-Nusrah, Ahrar Syam dan lain sebagainya. Campur tangan Saudi di Suriah jelas menyimpan tujuan busuk, yaitu untuk merubah perkembangan yang sedang terjadi di negeri Syam saat ini.
Jika tentara-tentara Arab Saudi hadir di Suriah, mereka tidak akan memerangi ISIS, tapi malah sebaliknya, memberi dukungan kepada mereka dan memerangi pasukan pro Assad.
Riyadh ingin segera ikut campur di Suriah karena mereka melihat perkembangan pesat operasi militer yang dilakukan oleh tentara-tentara pro Assad yang didukung oleh Rusia, Hizbullah dan Iran. Mereka tidak bersedia menyaksikan kekalahan teroris-teroris ISIS di Suriah begitu saja.
Hakikatnya Arab Saudi menginginkan terwujudnya keseimbangan antara dua kekuatan di Suriah, antara yang pro Assad dan yang kontra dengannya.
Memang sebenarnya Turki dan Arab Saudi adalah bagian dari koalisi internasional yang dipimpin Amerika untuk memerangi terorisme di Suriah. Namun selama ini Turki dan Arab Saudi sibuk dengan urusannya masing-masing; Turki memburu militan Kurdi dan Saudi menginvasi Yaman.
(Sputnic/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar