Gejolak di Suriah dan Timur Tengah cukup rumit. Keberadaan teroris-teroris ISIS di Suriah dan Iraq mulai terancam. Salah satu alasan Arab Saudi merasa gatal untuk mengirim pasukannya ke Suriah adalah karena mereka melihat kepentingan yang terancam di Suriah.
Kebijakan Saudi untuk mengirim pasukannya ke Suriah mendapatkan sambutan hangat dari pihak Amerika Serikat, yang termasuk sejawat setia Arab Saudi. Namun hal itu menjadi bahan tertawaan Rusia, begitu juga Iran. Pemerintah Suriah pun secara resmi tidak menerima kebijakan Saudi.
Kira-kira apa yang membuat Arab Saudi berpikiran untuk mengirim pasukannya ke Suriah?
Banyak analis yang berpendapat bahwa Arab Saudi tidak memiliki kemampuan untuk mengirim militernya ke Suriah. Oleh karena itu menurut mereka pernyataan Saudi terkati masalah itu hanyalah omong kosong belaka.
Namun bagaimanapun juga, gejolak yang tengah terjadi di Suriah dan juga Timur Tengah secara umum membuat Arab Saudi merasa terancam. Salah satu upaya Arab Saudi untuk menenangkan diri dari keterancaman ini adalah dengan merencanakan pengiriman pasukan ke Suriah.
Kenyataan yang ada justru Arab Saudi merasa programnya di Suriah terancam dengan kekalahan teroris-teroris ISIS buatan mereka mengalami kegagalan. Oleh karenanya Saudi merasa gatal untuk turun tangan di medan laga.
Hanya saja sepertinya pernyataan Saudi itu memang cuma sekedar omong kosong. Iran pun mentertawakan pernyataan Saudi tersebut dan menduga bahwa militer Saudi tidak cukup berani untuk turun langsung di Suriah.
(Al-Waqt/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar