“Bangsa Bahrain sangat kokoh, tabah, dan teguh. Kemenangan revolusi ini sudah dekat.”
Begitu hal ini disampaikan oleh ‘Alya’ Radhi Salman, istri Syaikh Ali Salman, Sekjen Himpunan Al-Wifaq, dalam wawancara dengan wartawan Kantor Berita UNews hari ini.
‘Alya’ menekankan, penahanan suaminya adalah sebuah kelaliman besar dan tidak boleh berlanjut walaupun hanya untuk sesaat. Pengadilan Syaikh Salman bersifat politik.
Dalam perjumpaan terakhir, Syaikh Salman tidak berbicara dengan istrinya supaya ia tidak tertekan.
Ketika mengisahkan kondisi Syaikh Salman di rumah tahanan, ‘Alya’ mengutarakan, Al Khalifah menekan suaminya dan melarang ia menerima surat atau dokumen dalam bentuk apapun, terutama formulir pengaduan.
‘Alya’ mengaku bertemu dengan Syaikh Salman secara kontinyu sebanyak sekali dalam setiap dua minggu. 13 orang oposisi Al Khalifah juga ditempatkan di sebuah ruangan khusus dan terpisah dari para tawanan yang lain.
Menurut ‘Alya’, pengadilan Syaikh Salman selama senatiasa diwarnai isu politik di ranah internal maupun regional. Dari sejak permulaan, pengadilan ini masih tak menentu. Jaksa agung selalu menuduhnya sedang berusaha untuk menggulingkan penguasa.
(Al-Manar/Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar