Penulis: Mahdi Motahharniya
Dalam kedekade terakhir ini, kita menyaksikan Syiahfobia muncul ke permukaan dalam berbagai ragam dan bentuk. Kelompok-kelompok takfiri di Suriah, Iraq, dan Yaman senantiasa menjadikan Syiah sebagai ajang serangan mereka. Mengapa demikian?
Revolusi Islam Iran memiliki banyak efek dan reaksi. Sebuah revolusi besar telah terwujud di sebuah negara dengan menekankan pada prinsip Islam politik Syiah sembari tetap menghormati peran rakyat.
Kita menyaksikan reaks positif terhadap Revolusi Islam Iran dari Gerakan Hamas Palestina, Hizbullah Lebanon, garis muqawamah Suriah, dan penyebaran Islam di Eropa dan Amerika.
Kebalikan dari ini semua, kita juga menyaksikan gerakan Islamfobia di ranah internasional dan Syiahfobia di arena regional. Mereka mencatut nama Ahli Sunnah guna melancarkan gerakan anti Syiah mereka.
Fenomena Da‘isy tidak lain hanyalah sebuah usaha untuk radikalisasi Ahli Sunnah, dan gerakan ini di masa mendatang bisa dijadikan sebagai alat untuk menekan Cina di Asia Timur.
Diskursus Islam revolusioner Syiah memiliki potensial yang sangat tinggi untuk memerangi imperialisme di tingkat regional dan internasional. Di samping itu, Syiah memiliki kekuatan lunak yang sangat kuat dan bisa berubah menjadi sebuah kekuatan smart dan dilandasi oleh sebuah kesadaran penuh. Untuk itu, negara-negara imperialis dan para kaki tangan mereka bersedia menggelontorkan milyaran dolar dana hanya untuk melawan kekuatan ini.
(Shabestan/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar