Presiden Mesir Abdil Fattah as-Sisi berfoto bareng 36 pemimpin Yahudi Amerika setelah pertemuan di Ibu Kota Kairo, Mesir, 11 Februari 2016. (Foto: Courtesy)
Dua hari sebelumnya, mereka diterima Erdogan. “”Dan kita juga harus mengakui kita membutuhkan Israel. Ini sebuah kenyataan di kawasan,” ujar Erdogan.
Presiden Mesir Abdil Fattah as-Sisi kemarin menggelar pertemuan dua jam dengan 36 pemimpin Yahudi Amerika di Ibu Kota Kairo.
Sebanyak 36 pentolan Yahudi asal Amerika Serikat ini berasal dari the Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations. Mereka melawat ke negara Nil itu untuk menemui sejumlah pejabat Mesir, termasuk Sisi, membahas soal penguatan kerja sama keamanan dengan Israel.
“Kami menghasilkan sebuah kesepahaman lebih luas soal tantangan dan peluang, serta bagaimana kami bisa memainkan peran konstruktif soal itu dan memajukan kerja sama internasional,” kata 36 pemimpin Yahudi Amerika ini lewat pernyataan tertulis.
Mereka mengungkapkan pertemuan dengan Sisi juga membahas isu-isu domestik dan internasional, termasuk hubungan Amerika-Mesir dan Israel-Mesir, ancaman di kawasan, terutama oleh organisasi teroris, dan Iran sehabis sanksi ekonomi dicabut.
Pemerintahan Sisi bekerja sama erat dengan Israel seputar masalah keamanan, termasuk perang dilakukan Mesir terhadap jihadis berafiliasi dengan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Semenanjung Sinai serta blokade atas Jalur Gaza.
Lawatan ke Kairo ini berlangsung dua hari, setelah para pentolan Yahudi Amerika dipimpin Malcolm Hoenlein itu bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di kediamannya di Kota Istanbul. Perdana Menteri Turki Ahmed
Davutoglu juga bertemu mereka.
Itu merupakan pertemuan pertama para pemimpin Yahudi Amerika dengan pejabat-pejabat Turki sejak pertemuan 2009 di sela Forum Ekonomi Dunia di Davos. Kala itu, Erdogan mengecam Israel atas agresi ke Gaza.
Erdogan bilang kepada sebuah surat kabar Turki Desember tahun lalu, dia berharap bisa memperbaiki kembali hubungan dengan Israel.
Bulan lalu dia mengatakan kepada media Turki, Israel perlu negara seperti Turki di kawasan ini. “Dan kita juga harus mengakui kita membutuhkan Israel. Ini sebuah kenyataan di kawasan,” ujar Erdogan.
(Al-Balad/ABNS)
0 komentar:
Posting Komentar